Satu juvenil yang dipasangi tag satelit di Yef Nabi Kecil terdeteksi menghabiskan banyak waktu di Kepulauan Fam (sebelah barat Selat Dampier).
Hal ini memperkuat temuan tentang Kepulauan Fam yang dari studi lain sudah diidentifikasi sebagai habitat pembesaran juvenil pari manta.
Baca Juga:
Soroti Tambang di Raja Ampat, Wisatawan Internasional: We Dont Want This Mine, The Ecosystem is So Beautiful There
Selain itu, temuan ini juga menunjukkan adanya konektivitas antara Kepulauan Fam dan Yef Nabi Kecil yang merupakan lokasi agregasi penting pari manta di SAP Raja Ampat di Waigeo Barat.
Dari delapan lokasi (pari manta) yang ada di dunia, empat ada di Indonesia. Salah satunya di Raja Ampat. Secara khusus, Pulau Yef Nabi Kecil yang ada di dekat Kampung Meosmanggara adalah tempat pari melakukan pembersihan badan (cleaning). Wisatawan akan mudah menemukan pari manta di perairan ini selama kondisi cuaca sedang baik.
Manta yang muncul di sekitar Meosmanggara bisa di sore hari atau pagi hari. Ada juga musim besarnya, yakni sekitar bulan Oktober-November.
Baca Juga:
David Dimara: Pariwisata Versus Tambang di Raja Ampat
Saat musim besar, jumlah pari manta yang muncul akan lebih banyak. Bisa ratusan ekor. Terbukti, sejak bulan November 2023 hingga Januari 2024 puluhan Kapal Pesiar telah melakukan menyelaman di Pulau Yefnabi Kecil.
Kini diusia ke 22 tahun, Raja Ampat berada pada fase mempertahankan diri dari ancaman pencemaran lingkungan dan kerusakan alam akibat investasi proyek tambang secara merajalela.
2 juta hektare yang merupakan kawasan konservasi laut kini tercemar dari ujung barat.