PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Sorong - Kunjungan lapangan Menteri ESDM, Bahlil lahadalia dan Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto berdampak positif bagi KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) di Sorong Papua Barat Daya.
Dua perusahaan migas yang telah lama beroperasi di wilayah Sorong yaitu Pertamina EP dan RH Petrogas menyatakan kesiapannya untuk melakukan pengembangan dan eksplorasi sumur minyak baru di wilayah Sorong Papua Barat Daya.
Baca Juga:
PEP Ajak Wartawan Prabumulih dan Limau Kupas Tuntas Industri Hulu Migas (KUPAT LIMAS)
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto mengatakan, saat ini KKKS harus lebih fokus pada percepatan eksplorasi dan eksploitasi migas, serta menarik investor untuk meningkatkan cadangan migas Indonesia. selain itu, SKK Migas juga memberikan insentif dan kemudahan untuk Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) yang akan melakukan eksplorasi dan eksploitasi.
“Target kita adalah menaikan lifting, tidak ada yang lain. Ini sejalan dengan program dan Asta cita Presiden Prabowo- Gibran dan telah menjadi target Kementerian ESDM, kita akan kejar terus lifiting sesuai target yang telah ditetapkan,“ kata Djoko Siswanto dikutip siaran pers SKK Migas, Sabtu (14/6/2025).
President RH Petrogas Indonesia, Ferry Hakim mengatakan saat ini Wilayah Kerja Kepala Burung menghasilkan lebih dari 4.000 barel minyak per hari dan lebih dari 20 juta standar kaki kubik gas per hari.
Baca Juga:
SKK Migas Raih Opini Laporan Keuangan Terbaik 9 Tahun Berturut-Turut
Kunjungan lapangan Menteri ESDM, Bahlil lahadalia dan Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto di Sorong, Pertamina EP dan RH Petrogas.
“Keseluruhan produk baik minyak mentah maupun gas dari Wilayah Kerja Kepala Burung diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan dan ketahanan energi domestik,” jelas Ferry.
Di tahun 2025 ini Petrogas (Basin) Ltd berencana akan melakukan tajak dua sumur eksplorasi yaitu sumur karim 1 dan NW klagagi-1 di Wilayah Kerja Kepala Burung untuk menemukan cadangan minyak dan gas baru.