Setiap individu pari manta memiliki totol-totol dengan pola unik dan bersifat permanen pada bagian perutnya.
Pendekatan identifikasi fotografis memanfaatkan pola unik tersebut untuk membedakan antara individu pari manta satu dengan lainnya.
Baca Juga:
Tak Mau Diwawancara, Plt Sekwan Raja Ampat Bersikap Arogan Terhadap Wartawan
Dengan kamera bawah laut, foto identifikasi (foto ID) dari setiap individu pari manta didokumentasikan pada saat survei populasi yang dilaksanakan di lima lokasi, yaitu Yef Nabi Kecil, Laguna Wayag, Hol Gam, Dayan, dan perairan di sekitar Arborek.
Kajian yang dilakukan dalam kurun waktu April hingga November 2021 ini berhasilkan mendokumentasikan 35 foto-ID pari manta karang (Mobula alfredi) dari 29 individu yang berbeda.
Sebanyak 15 individu dari 29 individu ini sudah ada di dalam katalog basis data pari manta di Raja Ampat, sedangkan 14 individu lainnya merupakan individu baru yang belum pernah didokumentasikan. Dari 14 individu baru ini, 6 didokumentasikan di Yef Nabi Kecil, 6 individu di Laguna Wayag, dan 2 individu lainnya di Manta Sandy dan Dayan, yang menarik adalah 11 dari 14 individu baru ini merupakan pari manta muda atau juvenil.
Baca Juga:
Soroti Tambang di Raja Ampat, Wisatawan Internasional: We Dont Want This Mine, The Ecosystem is So Beautiful There
Telemetri akustik pasif digunakan untuk memantau penggunaan habitat oleh pari manta dengan memanfaatkan sinyal akustik yang dipancarkan oleh tag akustik.
Sebanyak 5 tag akustik dipasangkan pada pari manta pada Mei 2021 di Yef Nabi Kecil (2 tag), Laguna Wayag (1 tag), Manta Sandy (1 tag), dan Hol Gam (1 tag).
Receiver akustik dipasang di bawah laut untuk menangkap sinyal akustik ini di tiga lokasi, yaitu Laguna Wayag, Hol Gam dan Yef Nabi Besar pada April dan Mei 2021.