"Kami perlu memastikan bahwa ormas yang ada memahami arah kebijakan pembangunan dan dapat mengimplementasikannya di tingkat akar rumput, dimana Ormas sebagai Wadah Pemberdayaan Masyarakat. Selain sebagai mitra pemerintah, ormas juga berfungsi sebagai wadah pemberdayaan masyarakat, ujar Sellvyana Sangkek.
Ormas di Papua Barat Daya, yang mayoritas terdiri dari masyarakat adat dan komunitas lokal, memiliki potensi besar untuk memberdayakan anggotanya dalam berbagai bidang. Misalnya, melalui pelatihan keterampilan, pemberian akses terhadap informasi, serta peningkatan kapasitas dalam berorganisasi.
Baca Juga:
Rapat Monitoring Bersama Staf Ahli Menteri Dalam Negeri, Rakor Pasca Pilkada Serentak 2024 di Papua Barat Daya
Kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh ormas dapat mengarah pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam hal peningkatan pendidikan dan keterampilan ekonomi.
Ormas yang memiliki jaringan luas dan terpercaya dapat mengakses berbagai sumber daya untuk membantu anggotanya, termasuk pelatihan keterampilan, modal usaha, serta peluang untuk berkolaborasi dengan sektor swasta dan pemerintah.
Ormas dapat berperan sebagai penjaga keharmonisan sosial, dengan mengedepankan prinsip-prinsip dialog antarwarga dan antar kelompok budaya. Ormas bertugas untuk mempererat tali persaudaraan antara masyarakat dengan berbagai latar belakang, dan menghindari eskalasi konflik yang bisa merusak keharmonisan sosial.
Baca Juga:
Badan Kesbangpol Papua Barat Daya Gelar Bimbingan Teknis (Bintek) Kearsipan
Harapannya, melalui kegiatan sosial dan budaya yang mengedepankan inklusivitas, ormas dapat membantu masyarakat untuk menghargai perbedaan dan bekerja sama dalam memecahkan masalah bersama.
Kegiatan-kegiatan seperti festival budaya, dialog antaragama, dan penguatan identitas budaya lokal dapat mengurangi ketegangan sosial dan meningkatkan rasa persatuan di Papua Barat Daya.
Kepala Badan Kesbangpol Papua Barat Daya Dr. Sellvyana Sangkek, SE. M.Si. (red-Kiri) saat menjadi pemateri.