Wahananews-Papua Barat | Indonesia saat ini terus berupaya menggenjot investasi pada proyek hulu migas dan proyek strategis nasional.
Di tengah proyek migas yang terus berjalan, Indonesia perlu melakukan lompatan untuk terus meningkatkan iklim investasi dan peran pengusaha UMKM daerah di hulu dan hilir migas.
Baca Juga:
Hari Anti Korupsi Sedunia, SKK Migas Pertahankan Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan
Untuk itu, Kementerian Investasi / BKPM RI bekerjasama dengan SKK Migas mengadakan kegiatan workshop bagi pelaku usaha sektor penunjang hulu migas untuk memberikan informasi dan pelatihan kepada pengusaha di daerah.
Workshop untuk wilayah perwakilan SKK Migas Papua dan Maluku dilaksanakan di Swiss Belhotel Sorong (7/12), dan juga dilakukan secara daring dengan dihadiri oleh kurang lebih 50 vendor lokal di wilayah Papua dan Maluku.
Maksud dan tujuan kegiatan workshop ini adalah untuk memberikan penguatan dan peningkatan kapasitas usaha bagi pelaku usaha nasional di daerah yang akan melaksanakan pekerjaan di sektor jasa penunjang migas.
Baca Juga:
Kontrak EPCI Proyek Tangguh UCC Senilai Rp 56,5 Triliun Ditandatangani
Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Papua dan Maluku, Subagyo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa SKK Migas - KKKS memerlukan dukungan dari penyedia barang dan jasa untuk kelancaran kegiatan operasi yang dijalankan.
Terkait hal ini, perwakilan SKK Migas Papua dan Maluku menjalin sinergi dan kolaborasi dengan Kementerian Investasi/BKPM RI untuk melaksanakan kegiatan workshop peningkatan daya saing tahun 2021.
"SKK Migas juga memiliki aturan pengadaan dan Pedoman Tata Kerja (PTK) 007 yang menjadi acuan KKKS untuk memilih penyedia barang dan jasa dengan cara yang transparan dan akuntabel sehingga diperoleh layanan dan dukungan yang efektif dan efisien oleh penyedia barang dan jasa di Indonesia.", ungkap Subagyo.