“Setelah penterjemahan Alkitab dalam bahas Iha dan Mbaham selesai maka kami akan mendubbing film Yesus untuk semua suku yang ada di kampung ya itu mama mama bapak-bapak bisa mengenal Tuhan melalui film Yesus,” kata Yanti Monim.
Lanjutnya, Bahtraku memberikan hampir 50 satelit kepada GKI untuk menolong Klasis untuk berkolaborasi membuat data mereka dengan Sinode GKI di tanah Papua.
Baca Juga:
Wakil Bupati Fakfak Hadiri Muscab GOW Kabupaten Fakfak, GOW Bawa Perubahan dan Bersinergi dengan Pemerintah Daerah
“Ini bagian dari Bahtraku yang di mana mensejahterakan gereja menjadi mandiri dan gereja itu akan terus berdampak memberikan kontribusi dan pelayanannya yang semakin besar untuk memberkati banyak orang,” ujarnya.
Yanti juga mengatakan, Bahtraku sudah MoU dengan semua Sinode di tanah Papua kecuali GIDI (Gereja Injili di Indonesia) yang sedan di jejaki.
“Hari ini saya bersyukur berada di tengah-tengah bapak, ibu sekalian dan pemerintah, tanpa semua ini Bahtraku tidak bisa berjalan berbuat apa-apa,” kata Yanti.
Baca Juga:
Meningkatkan PAD, Pemkab Fakfak Proses Langkah Strategis Penarikan Retribusi dari Hasil Penjualan Komoditas Unggulan Daerah
Bahtraku, lanjut Yanti, sedang memperjuangkan dalam daya dan dana tetapi pihaknya (Bahtraku) selalu menyampaikan kepada pemerintah.
“Mari kita sinergikan, Katong bangun kekuatan baik adat gereja dan pemerintah sehingga percepatan dan penterjemahan Alkitab saat ini bisa selesai dengan metode kami bawa hari ini 8 langkah yang kurang lebih diajarkan tiga hari dan ada PR yang bapak ibu akan bawa ke rumah untuk menerjemahkan,” ujarnya.
“Ada kata lain yang mengatakan hari ini dorang tidak mau baca Alkitab bahasa ibu, tetapi saya mau katakan di Wahyu 7 ayat 9, dia akan datang dan Anak Domba itu akan datang semua suku bangsa dan bahasanya dia harus berdiri di atas Anak Allah. Hari ini katong tidak tahu bahasa, bagaimana katong sambut Anak Allah itu datang,” jelasnya.