Lainnya, Pemaparan Kabinda Papua Barat Mayjen TNI (Purn.) Daru Cahyono
Kabinda menegaskan bahwa BIN telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mengantisipasi segala bentuk keributan, khususnya di wilayah yang rawan konflik seperti Maybrat.
Baca Juga:
Musyawarah I Tahun 2024, Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Papua Barat Daya
Kabinda juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap ASN dan aparat keamanan agar tidak terlibat dalam mendukung pasangan calon tertentu.
Ketua KPU Papua Barat Daya Andarias Daniel Kambu memberikan pemaparan terkait potensi kerawanan dalam berbagai tahapan Pilkada, mulai dari pencalonan, distribusi logistik, hingga proses penghitungan suara. Ketua KPU menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah antisipasi, seperti pelatihan teknis untuk KPPS dan koordinasi dengan tim pengamanan.
Pemaparan Bawaslu Papua Barat Daya, Sofyan selaku Koordinator Divisi Bawaslu, menyampaikan himbauan agar seluruh pihak mematuhi aturan masa tenang.
Baca Juga:
"Refleksi 23 Tahun Otonomi Khusus Papua: Langkah Strategis Membangun Papua Barat Daya"
Bawaslu Papua Barat Daya menegaskan bahwa Bawaslu akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran, seperti pemasangan alat peraga kampanye di masa tenang.
Para penjabat bupati dan wali kota memberikan laporan terkait kesiapan daerah masing-masing. Beberapa poin penting yang disampaikan meliputi: Dukungan keamanan oleh TNI-Polri yang maksimal; Pelatihan linmas dan Satpol PP untuk mengawal Pilkada; Kondisi geografis yang menantang di beberapa daerah, seperti Tambrauw dan Maybrat, yang membutuhkan perhatian khusus dalam distribusi logistik.
Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Pilkada Serentak resmi ditutup pada pukul 22.50 WIT dan berlangsung aman dan kondusif.