Charles Imbir, Ketua Dewan Adat Sub Suku Usba menjelaskan, “Buku ini merupakan salah satu agenda kerja Dewan Adat Sub Suku Usba. Sejarah menjadi penting untuk dipelajari kembali oleh generasi muda kita, agar kita juga bisa belajar dari pengalaman leluhur. Tanpa sejarah, kita tidak akan bisa kemana-mana. Pengetahuan tentang sejarah adalah titik anjak untuk kemajuan bersama.”
Melalui kata sambutannya dalam buku, Charles Imbir memaparkan bahwa melihat dari hasil penelusuran jejak sejarah leluhur Usba, semuanya saling terkait oleh relasi persaudaraan dan kepentingan yang sama. Buku ini juga menunjukkan, suku-suku di Raja Ampat pun telah saling menjalin relasi persaudaraan sejak lama.
Baca Juga:
Jadi Korban Penganiayaan Terkait Izin Perusahaan Tambang di Raja Ampat, Ronisel Mambrasar Minta Atensi Pemda Terhadap Hak Adat Masyarakat di Kampung Manyaifun
Hal ini tentu saja menjadi landasan untuk memacu kebersamaan maju untuk Raja Ampat secara keseluruhan.
Sebagai buku sejarah, buku ini juga dilengkapi dengan peta-peta perjalanan, silsilah-silsilah keluarga, warisan tradisi dan kisah-kisah berdasarkan memori kolektif para masyarakat Usba.
Oleh penulis kemudian diperkuat dengan kontekstualisasi peristiwa-peristiwa sejarah di masa itu, yang ternyata terkait dengan perjalanan Usba.
“Dari perjalanan masyarakat Usba, kita bisa melihat lalu lintas individu-individu yang secara sepintas terlihat seperti perjalanan yang terpisah, ternyata ada dalam sebuah konteks sejarah besar Indonesia, termasuk perdagangan dan pertukaran rempah serta wewangian terkait jalur rempah, dan juga keramik Cina serta burung cenderawasih di perairan Timur Indonesia pada era kolonialisme,” ungkap anggota penulis buku, Mahendra Uttunggadewa.
Baca Juga:
Menakar Kompetensi Charles Adrian Michael Imbir, Calon Bupati Raja Ampat 2024-2029
Buku ini secara khusus diwujudkan sebagai amanah Dewan Adat Sub Suku Usba yang bekerja sebagai penjaga dan pelestari adat, merupakan buku pertama yang bercerita tentang Usba secara mendalam dan secara umum menjadi sumbangan bagi sejarah peradaban manusia di wilayah Indonesia Timur.
[Redaktur: Hotbert Purba]