Wahananews-Papua Barat | Bagian urusan Pembinaan Pelayanan Jemaat (P2J) Jemaat GKI Sion Sanggeng menaruh respek yang tinggi pada hasil kerja Badan Pekerja Klasis GKI Manokwari periode 2019-2022 di bawah kepemimpinan Ketua Pdt.Johanes C.Mamoribo, M.Th yang berhasil meletakkan dasar yang kokoh dalam konteks pembinaan pelayanan jemaat di wilayah Manokwari raya.
Demikian disampaikan Yan Christian Warinussy selaku Koordinator Urusan Pembinaan Pelayanan Jemaat (P2J) Jemaat GKI Sion Sanggeng di Manokwari, pada Sabtu (17/9).
Baca Juga:
Ibadah Minggu Sengsara, Pdt Sarah Motowy: Perjamuan Kudus Momen Orang Percaya Ingat KaryaNya
Menurut pihaknya, hal mana dapat diukur dari pertumbuhan jemaat yang pada Sidang Klasis ke-23 di Jemaat Bahtera Kelepasan Mandopi bertambah kembali.
Pertambahan mana terjadi dengan disahkannya 6 (enam) persiapan jemaat menjadi jemaat mandiri, yaitu Jemaat GKI Bintang Daud Swafen, Jemaat GKI Barendz Inoduas, Jemaat GKI Amos Insirifuri, Jemaat GKI Bukit Zaitun Rendani Gunung, Jemaat GKI Gunung Tabir Soribo, Jemaat GKI Betel Arfai, dan Jemaat GKI Natanael Wasai.
Jadi total jemaat dalam wilayah kerja dan pelayanan Klasis GKI Manokwari menjadi 46 Jemaat.
Baca Juga:
Gedung Gereja GKI Jemaat Bethesda Woos Fakfak Diresmikan PJ Gubernur Papua Barat
Lanjut Warinussy, kekuatan ini kiranya menjadi landasan yang kokoh bagi Badan Pekerja Klasis GKI Manokwari periode 2022-2027 untuk mempersiapkan program pelayanan yang berbasis pada jemaat serta mampu menjawab kebutuhan rohani dan pertumbuhan iman Jemaat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun berikut.
Sebagai salah satu Penatua GKI, Yan Christian Warinussy melihat bahwa aspek program di bidang penegakan hukum dan perlindungan hak asasi manusia menjadi catatan penting yang perlu terus digumuli oleh Badan Pekerja Klasis GKI Manokwari yang baru.
Menurut pandangannya, terdapat sejumlah masalah krusial dan mendesak yang perlu dilayani melalui langkah investigasi dan advokasi HAM.