Dari uraian diatas sudah tergambar dengan sangat jelas bahwa Bung CI merupakan sosok generasi muda Raja Ampat yang sarat pengalaman dan matang dalam memimpin organisasi-organisasi besar.
Ia juga memahami Tata Kelola Pemerintahan di Kabupaten Raja Ampat serta piawai dalam dunia politik. Bung CI sendiri memiliki latar belakang pedidikan S1 Planologi yang banyak membicarakan tentang Tata Ruang Wilayah dan bagaimana memadukan antara kondisi topografi sebuah wilayah dengan perencanaan Pembangunan wilayah (kota/kabupaten) yang sesuai RTRW, ramah lingkungan serta adanya upaya Mitigasi dan Adaptasi.
Baca Juga:
Tampil di Kampanye Akbar, Warga Ikaswara Raja Ampat Optimis Melangkah Bersama Paslon Ceria
Pengalaman bekerja pada Conservation Interasional Indonesia Raja Ampat suatu LSM/NGO luar negeri membuat pengalaman Bung CI dalam pengelolaan konservasi menjadi lengkap.
Peran penting Conservation International Indonesia Raja Ampat dalam mengawal konservasi laut dan darat di wilayah Raja Ampat serta keberhasilkan mereka yang spektakuler dalam memetakan seluruh potensi Bio, Fisik, Kimia dan Sosial Ekonomi wilayah Raja Ampat dalam sebuah buku yang berjudul : “Atlas Sumber Daya Alam Raja Ampat” yang terbit pada Tahun 2005, merupakan cikal bakal Raja Ampat mulai dilirik dan diperhitungkan di mata dunia internasional pada sektor perikanan dan pariwisata.
Hasil Karya Bung CI dan kawan kawan inilah yang dipakai sebagai rujukan dan literasi awal dari Pemerintah Marcus Wanma dan Inda Arfan (MARINDA) dalam menetapkan dan merumuskan Strategi dan Kebijakan Pembangunan Kabupaten Raja Ampat yang meliputi Visi dan Misi MARINDA Jilid I dan 2, RPJMD dan RTRW Kabupaten Raja Ampat kala itu.
Baca Juga:
Pasangan Calon Charles Imbir dan Reynold Bula Gaungkan Semangat Sumpah Pemuda untuk Persatuan dan Kebhinekaan di Raja Ampat
Bung CI ternyata bukan sosok sembarangan. Ia telah berproses sejak Kabupaten Raja Ampat ada. CHARES ADRIAN MICHAEL IMBIR BUKAN SEORANG PEWARIS TETAPI SEORANG PERINTIS YANG SEJATI. Ia punya banyak kolega politik yang tetap bersahabat baik dengannya dan saat Bung CI menyatakan mengundurkan diri dari Anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat untuk yang ke-4 kali, beberapa koleganya di DPRD Kabupaten Raja Ampat yang sedih dan merasa kehilangan “Mentor Yang Handal” di dunia legislatif.
Suami dari Fany Soumokil ini bukan sosok pemimpin yang mencari popularitas dengan menggunakan kedok Forum Keagamaan maupun pengurus keagamaan, memakai isu-isu primodial dan SARA.
Bung CI bukan sosok pemimpin yang menebar kebencian kepada sesama kolega maupun rival politiknya. Bung CI merupakan seorang anak Papua yang sangat “Cinta Damai”.