Pendidikan politik yang dilakukan bertujuan untuk mendorong pemilih berpartisipasi secara aktif, bukan hanya dengan memberikan suara, tetapi juga dalam menjaga kelancaran proses pemilihan.
"Masyarakat diharapkan bisa menjadi pengawas independen yang dapat membantu menjaga transparansi dan integritas proses pemilu," imbuhnya..
Baca Juga:
Persiapan Pemerintah Papua Barat Daya dalam Masa Tenang dan Pungut Hitung Pilkada 2024
Pencegahan Konflik dan Menjaga Keamanan Keamanan dan ketertiban adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari suksesnya Pilkada.
Bersama dengan TNI-Polri, Kesbangpol dan FORKOPIMDA telah menyusun langkah-langkah strategis untuk memastikan bahwa seluruh tahapan Pilkada, mulai dari kampanye, pemungutan suara, hingga penghitungan suara, berlangsung aman dan kondusif.
Berbagai potensi konflik, baik yang disebabkan oleh gesekan politik maupun kepentingan kelompok, diantisipasi dengan pendekatan dialogis dan persuasif.
Baca Juga:
KPU Papua Barat Daya Gelar "KPU Color Run", Inovasi Sosialisasi Pilkada Memadukan Semangat Olahraga
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk menolak segala bentuk provokasi, intimidasi, dan politik uang yang dapat merusak integritas Pilkada.
Edukasi terhadap pentingnya menjaga perdamaian menjadi salah satu fokus utama dalam proses ini.
"Peran Aktif Pemuda dan Masyarakat Adat adalah ujung tombak perubahan, dan di Papua Barat Daya, peran mereka dalam Pilkada sangat penting," pungkas Sellvyana Sangkek.