Sambung Widhi Asmoro Jati, cara ini sangat kreatif dalam memberikan pelayanan langsung kepada Masyarakat dan bermakna dalam mendukung suksesnya program budidaya pala melalui program strategis Pala Unggul.
Petani langsung menerima bibit kualitas dan bersertifikat, sehingga bisa segera ditanam tanpa menunggu distribusi lanjutan, memastikan pula bibit benar-benar sampai ke tangan petani sasaran serta membangun kepercayaan antara petani dan menghindari potensi penyalahgunaan atau salah sasaran dalam penyaluran bantuan.
Baca Juga:
Kejar ABT APBN 2025, Dinas Perkebunan Fakfak Usul 200 Hektar untuk Percepat Program Strategis Pala Unggul
“Melalui Kerjasama dengan Bank BNI Fakfak, hal ini untuk memastikan bantuan stimulan sampai secara utuh di masyarakat sasaran bahkan membuat pekebun pala memiliki akses ke layanan perbankan dan memudahkan penyaluran bantuan dana, subsidi, atau insentif langsung ke rekening masing-masing pekebun, serta yang terpenting kami telah memanfaatkan digitalisasi dalam mendorong budaya menabung dan pengelolaan keuangan petani yang lebih baik,” ujar Widhi.
Sedangkan edukasi praktis cara tanam pala langsung di kebun, bagian dari efisiensi dan memberi pemahaman teknis yang langsung bisa diterapkan. Bahkan hal ini, dapat meningkatkan kepercayaan diri pekebun dalam membudidayakan pala.
Inti dari semua ini, adalah pemerintah berusaha meningkatkan rasa kebersamaan, gotong royong, dan saling tukar pengalaman antar pekebun bahkan menumbuhkan semangat dan motivasi karena merasa diperhatikan dan didampingi dalam mendorong perluasan komoditas unggulan daerah ini.
Baca Juga:
Pendampingan Petani Pala di Fakfak, MPIG-PTF dan Dinas Perkebunan Lakukan Sosialisasi di 3 Distrik
Melibatkan perbankan dengan kerja sama sangat penting sebagai mitra strategis dalam membantu pekebun mengelola keuangan pribadi.
“Literasi tabungan petani pala menjadi penting dan dapat menjadi fondasi penting dari literasi keuangan apalagi di zaman digital. Tanpa pemahaman ini, petani pala cenderung lebih rentan terhadap masalah keuangan. Oleh karena itu, edukasi tentang tabungan perlu ditanamkan sejak dini dan terus diperkuat agar petani dapat Kelola hasil perkebunan dengan baik,” demikian Widhi Asmoro Jati.
[Redaktur: Hotbert Purba]