"Jadi dalam kesempatan ini kami juga mau tagih janji presiden pada 19 Januari 2022 lalu saat rapat bersama para menteri dan mengatakan bahwa Pj Gubernur bukan dari kalangan TNI Polri," tutup Zakarias.
Diketahui, Prof Agustinus yang juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih Jayapura itu, sebelumnya mengaku dirinya jika dipercaya pemerintah, siap mendharma- bhaktikan dirinya untuk melayani masyarakat di Papua Barat.
Baca Juga:
Pengamat Mendesak Pj Gubernur Papua Barat Urus Proses Seleksi dan Pengangkatan Sekretaris Daerah (Sekda) Definitif
“Saya ini seorang ASN. Tugas kita hanya eksekusi semua keputusan pemerintah demi pelayanan kepada rakyat. Dan secara pribadi juga sebagai seorang intelektual Papua asal Kabupaten Maybrat dari suku Aifat, saya sangat siap jika pemerintah memberi penugasan dan rakyat Papua Barat menghendaki saya menjalankan tugas pemerintah di Provinsi Papua Barat, saya sangat siap,” ujar Agustinus melansir dari Kasuarinews, belum lama ini.
Ia mengatakan, sebagai anak adat untuk memulai sesuatu apalagi untuk mengemban tugas yang berat demi bangsa dan negara, tentu mengawalinya dengan mendapat restu dari pelbagai pihak mulai dari keluarga, kelompok suku, lembaga adat, lembaga agama, termasuk MRPPB, DPR, organisasi kepemudaan, organisasi perempuan, Perguruan Tinggi, LSM dan kelompok lainnya.
“Memang selama ini saya sibuk merancang dan membuat konsep terutama visi-misi kandidat kepala daerah namun kali ini saya juga coba jadi pemimpin. Tujuannya, agar saya juga merasakan pahit manisnya menjadi seorang pemimpin di pemerintahan. Kata orang, arsitek juga merangkap pemain,” ungkap Prof Agus Fatem. [hot]