PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Raja Ampat - Raja Ampat sangat diakui secara internasional untuk keanekaragaman hayatinya dan memperkuat pentingnya perlindungan wilayah tersebut.
Isu pertambangan atau hilirisasi di area sensitif lingkungan seperti Raja Ampat akan selalu memicu perdebatan sengit antara kepentingan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Baca Juga:
Tambang Nikel di Raja Ampat, Bukan Harapan Melainkan Mimpi Buruk
Raja Ampat tidak secara keseluruhan berstatus sebagai "Taman Nasional" dalam pengertian konvensional seperti Taman Nasional Komodo atau Taman Nasional Bunaken. Namun, Raja Ampat memiliki status perlindungan yang kuat sebagai Kawasan Konservasi Perairan (KKP) dan diakui secara internasional.
Kawasan Konservasi Perairan (KKP), sebagian besar wilayah laut Raja Ampat telah ditetapkan sebagai Kawasan Konservasi Perairan. Ini adalah bentuk perlindungan hukum di Indonesia yang bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati laut dan ekosistemnya.
Penetapan Kawasan Konservasi Kepulauan Raja Ampat berada di Waigeo Sebelah Barat dan sekitarnya. Penetapan kawasan ini diatur oleh Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan, seperti Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 32 Tahun 2022 (sebelumnya ada Kepmen 36/KEPMEN-KP/2014) dan Peraturan Daerah Kabupaten Raja Ampat Nomor 27 Tahun 2008 tentang Kawasan Konservasi Laut Daerah Kabupaten Raja Ampat. KKP ini memiliki sistem zonasi (zona inti, zona perikanan berkelanjutan, dll.) untuk mengatur aktivitas di dalamnya agar tetap lestari.
Baca Juga:
Kado 22 Tahun Raja Ampat, Surga yang Diambang Kehancuran
Status KKP ini sangat vital karena Raja Ampat merupakan bagian dari Segitiga Terumbu Karang Dunia (Coral Triangle), yang dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Perlindungan ini memastikan ekosistem yang rapuh, termasuk terumbu karang, ikan, dan biota laut lainnya, tetap terjaga.
Disisi lain, Raja Ampat telah mendapatkan pengakuan internasional dari UNESCO tahun 2023. UNESCO Global Geopark mengakui wilayah dengan warisan geologi yang penting secara internasional, dikelola secara holistik dengan konsep perlindungan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan. Ini menunjukkan bukan hanya kekayaan alam lautnya, tetapi juga bentang alam geologis dan warisan budaya yang terhubung.
Selain itu, Indonesia juga mengupayakan status UNESCO Biosphere Reserve untuk Raja Ampat, yang akan semakin memperkuat perlindungannya.