Saat ini, kita menghadapi banyak tantangan, mulai dari konflik sosial, kemiskinan, hingga kurangnya akses pendidikan di beberapa wilayah. Namun, di balik tantangan ini terdapat peluang besar untuk bekerja bersama demi mewujudkan Papua Barat Daya yang sejahtera, damai, dan maju.
Menurut Dr. Sellvyana Sangkek, Gereja, melalui PGPI, dapat memainkan peran penting dalam tiga hal, yaitu :
Baca Juga:
PPA Papua Barat Daya: Pemenuhan Hak Anak dan Aksi Forum Anak
1. Peningkatan Peran Gereja dalam Pendidikan Moral dan Karakter. Gereja memiliki kapasitas luar biasa untuk membentuk generasi yang berintegritas. Gereja bisa menjadi pusat pembelajaran nilai-nilai kebangsaan, seperti kejujuran, kerja keras, dan semangat gotong royong. Generasi muda Papua Barat Daya perlu dibekali tidak hanya dengan ilmu, tetapi juga dengan nilai-nilai luhur yang akan menjadi fondasi mereka dalam membangun masa depan.
2. Memperkuat Solidaritas Sosial di Tengah Masyarakat. Dalam situasi di mana masih ada potensi konflik sosial di beberapa daerah, gereja harus menjadi pelopor dalam membangun harmoni dan perdamaian. PGPI dapat menjadi wadah untuk menyatukan visi lintas denominasi dan agama, menjadi contoh nyata bagaimana perbedaan bisa menjadi kekuatan.
3. Kemitraan dengan Pemerintah dalam Pembangunan Daerah. Saya ingin menekankan pentingnya kolaborasi antara gereja dan pemerintah. Gereja dapat menjadi mitra pemerintah dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat, baik itu dalam hal pendidikan, pengentasan kemiskinan, maupun penyelesaian konflik.
Baca Juga:
PPPA Kolaborasi dengan Berbagai Pihak, Perkuat Lembaga Penyedia Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak
Lanjutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dan peran gereja sangat dibutuhkan untuk menjangkau masyarakat di akar rumput.
"Pembentukan pengurus PGPI yang kita saksikan hari ini adalah bukti bahwa kita semua memiliki komitmen untuk terus bergerak maju. Kepada para pengurus yang baru dilantik, saya ingin menyampaikan pesan, jabatan yang diemban adalah amanah yang harus dijalankan dengan sepenuh hati. Jadilah teladan dalam kehidupan bermasyarakat, dan jadilah pemimpin yang mampu menginspirasi, melayani, dan membawa perubahan nyata," ujarnya.
Dr. Sellvyana Sangkek juga ingin mengingatkan bahwa tanggung jawab gereja tidak hanya kepada umatnya, tetapi juga kepada masyarakat luas.