PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Kota Sorong - Pembentukan dan pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Papua Barat Daya digelar di Kota Sorong, Jumat (13/12/2024).
Momentum ini menjadi salah satu langkah penting bagi gereja-gereja di Papua Barat Daya untuk semakin mempersatukan hati, visi, dan misi dalam pelayanan kepada umat dan masyarakat.
Baca Juga:
PPA Papua Barat Daya: Pemenuhan Hak Anak dan Aksi Forum Anak
Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Papua Barat Daya, Dr. Sellvyana Sangkek, SE. M.Si, menghadiri acara tersebut dan didaulat memberikan sambutan.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Papua Barat Daya, Dr. Sellvyana Sangkek, SE. M.Si., mengatakan kehadiran Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Papua Barat Daya bukan hanya simbol kebersamaan, tetapi juga merupakan wujud nyata dari kekuatan iman dan kepedulian sosial yang mendalam terhadap pembangunan manusia di Papua Barat Daya.
Gereja tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga agen perubahan yang dapat membawa harapan, memperkuat moralitas, dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya kerukunan dan persatuan di tengah masyarakat.
Baca Juga:
PPPA Kolaborasi dengan Berbagai Pihak, Perkuat Lembaga Penyedia Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak
Acara pembentukan dan pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Papua Barat Daya digelar di Kota Sorong, Jumat (13/12/2024)
"Sebagai pemerintah, kami memandang gereja sebagai mitra strategis dalam membangun Papua Barat Daya. Gereja memiliki peran yang sangat penting, terutama dalam membentuk karakter dan mentalitas generasi muda kita," kata Dr. Sellvyana Sangkek.
Papua Barat Daya adalah tanah yang kaya akan keberagaman, baik dari segi budaya, suku, maupun agama. Kekayaan ini harus dijaga dengan semangat toleransi dan kerja sama yang kuat.
Saat ini, kita menghadapi banyak tantangan, mulai dari konflik sosial, kemiskinan, hingga kurangnya akses pendidikan di beberapa wilayah. Namun, di balik tantangan ini terdapat peluang besar untuk bekerja bersama demi mewujudkan Papua Barat Daya yang sejahtera, damai, dan maju.
Menurut Dr. Sellvyana Sangkek, Gereja, melalui PGPI, dapat memainkan peran penting dalam tiga hal, yaitu :
1. Peningkatan Peran Gereja dalam Pendidikan Moral dan Karakter. Gereja memiliki kapasitas luar biasa untuk membentuk generasi yang berintegritas. Gereja bisa menjadi pusat pembelajaran nilai-nilai kebangsaan, seperti kejujuran, kerja keras, dan semangat gotong royong. Generasi muda Papua Barat Daya perlu dibekali tidak hanya dengan ilmu, tetapi juga dengan nilai-nilai luhur yang akan menjadi fondasi mereka dalam membangun masa depan.
2. Memperkuat Solidaritas Sosial di Tengah Masyarakat. Dalam situasi di mana masih ada potensi konflik sosial di beberapa daerah, gereja harus menjadi pelopor dalam membangun harmoni dan perdamaian. PGPI dapat menjadi wadah untuk menyatukan visi lintas denominasi dan agama, menjadi contoh nyata bagaimana perbedaan bisa menjadi kekuatan.
3. Kemitraan dengan Pemerintah dalam Pembangunan Daerah. Saya ingin menekankan pentingnya kolaborasi antara gereja dan pemerintah. Gereja dapat menjadi mitra pemerintah dalam berbagai program pemberdayaan masyarakat, baik itu dalam hal pendidikan, pengentasan kemiskinan, maupun penyelesaian konflik.
Lanjutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, dan peran gereja sangat dibutuhkan untuk menjangkau masyarakat di akar rumput.
"Pembentukan pengurus PGPI yang kita saksikan hari ini adalah bukti bahwa kita semua memiliki komitmen untuk terus bergerak maju. Kepada para pengurus yang baru dilantik, saya ingin menyampaikan pesan, jabatan yang diemban adalah amanah yang harus dijalankan dengan sepenuh hati. Jadilah teladan dalam kehidupan bermasyarakat, dan jadilah pemimpin yang mampu menginspirasi, melayani, dan membawa perubahan nyata," ujarnya.
Dr. Sellvyana Sangkek juga ingin mengingatkan bahwa tanggung jawab gereja tidak hanya kepada umatnya, tetapi juga kepada masyarakat luas.
"Kita semua dipanggil untuk menjadi terang dan garam dunia, memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan Papua Barat Daya. Jangan pernah lelah untuk melayani, karena pelayanan adalah panggilan mulia yang akan membawa sukacita dan kedamaian," demikian Dr. Sellvyana Sangkek.
Mengakhiri sambutannya, ia mengajak semua untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan.
"Mari kita buktikan bahwa Papua Barat Daya adalah rumah bagi keberagaman, toleransi, dan kedamaian. Semoga Tuhan memberkati setiap langkah dan perjuangan kita dalam membangun daerah ini. Salam sejahtera bagi kita semua, Tuhan memberkati," imbuhnya.
[Redaktur: Amanda Zebahor]