WahanaNews-Papua Barat | Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan baru-baru ini, “Kalau kita mau investasi kuncinya cuma satu, jangan main palang terus, ini saya kasitau baik-baik, sampai ayam tumbuh gigi, negeri ini kalau mau maju, katong pu (punya) hati harus baik”, dikutip dari primarakyat.net
Dari segi kepentingan investor, benar yang dikatakan oleh Menteri Bahlil. Tidak ada investor yang mau investasinya terganggu.
Baca Juga:
Persit KCK Koorcabrem 182 PD XVIII/Kasuari Gelar Acara Syukuran Peringatan HUT Ke-78 Persit KCK
Maunya harus mulus. Sedapat mungkin memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya dalam waktu secepat-cepatnya.
Pemerintah juga pasti berharap seperti itu. Lebih banyak keuntungan pengusaha, lebih banyak pajak yang dibayar ke negara. Lebih banyak dana yang tersedia untuk pembangunan (asal tidak dikorupsi).
Itu sebabnya, jangan ada pemalangan, itu posisi Pemerintah.
Baca Juga:
Musrenbang Dua Distrik di Kabupaten Fakfak, Untung Tamsil: Dengar dan Lakukan Apa yang Masyarakat Inginkan dalam Pembangunan
Menurut Menteri Bahlil “… [kita] punya nenek moyang di Fakfak tidak pernah palang-palang, karena kami saling menghargai, saling mengasihi dan tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh.”
Kenapa masyarakat hukum adat melakukan pemalangan?
Ada dua jawaban. Pertama, karena yang melakukan pemalangan itu merasa/berpendapat mereka tidak memperoleh manfaat yang layak dari kehadiran suatu proyek.