PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Fakfak - Akhir Desember 2025, Dinas perkebunan menutup buku retribusi pala dengan dengan menunjukkan capaian kinerja yang signifikan dan berdampak nyata terhadap pembangunan ekonomi daerah.
Penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari komoditas pala yang berjalan 8 bulan terealisasi sebesar Rp531,5 juta lebih, sehingga target penerimaan dinyatakan terpenuhi dari 200 juta yang menjadi dasar perhitungan perdagangan antar pulau berdasarkan potensi produk sektor perkebunan yang di hitung oleh badan pendapatan daerah.
Baca Juga:
Pembahasan Draft Perbup RAD Pala dan RAD Perkebunan Sawit Tahun 2025–2029 dalam Mendukung RPJMD Fakfak Membara 2025–2029
Sejalan dengan capaian tersebut, kinerja produksi pala juga mengalami peningkatan yang nyata. Total produksi pala Tahun 2025 tercatat mencapai 1.857,85 ton, meningkat dibandingkan Tahun 2024 yang berada pada angka 1.632,70 ton. Dengan demikian, terjadi kenaikan produksi sebesar 225,15 ton atau meningkat sekitar 13,79 persen.
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak, Widhi Asmorojati, ST., MT dalam keterangan di Fakfak dikutip Rabu (24/12/2025).
Kata Widhi, capaian PAD dan peningkatan produksi pala ini merupakan hasil dari implementasi kebijakan dan intervensi terarah melalui Program Strategis Pala Unggul yang meliputi penguatan budidaya, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), peningkatan mutu pascapanen, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia pekebun.
Baca Juga:
Penguatan Brigade Pala, Mendorong Pengendalian OPT untuk Produktivitas Komoditas Pala Tomandin Fakfak
Secara keseluruhan, capaian ini mencerminkan keberhasilan pelaksanaan visi dan misi Fakfak Membara dalam mendorong pembangunan daerah berbasis komoditas unggulan, peningkatan nilai tambah, serta penguatan kemandirian fiskal daerah secara berkelanjutan.
Ia menegaskan bahwa capaian penerimaan PAD Pala Tahun 2025 sejak dilaunching 8 bulan lalu mencapai sebesar Rp531,5 juta serta peningkatan produksi pala hingga 1.857,85 ton atau naik 13,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya merupakan hasil dari terobosan dan kerja terarah melalui Program Strategis Pala Unggul.
Menurutnya, terobosan yang dilakukan tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi, tetapi juga pada perbaikan tata kelola hulu hingga hilir, mulai dari pembenahan budidaya dengan Program Gerakan Tanam Kebun (Gertak Fakfak) mulai dari kegiatan perluasan hingga rehabilitasi kebun, pengendalian OPT secara terpadu, peningkatan kualitas pascapanen, hingga penguatan kapasitas pekebun dan pelaku usaha pala.