“Seperti diketahui, pada tanggal 22 April 2020, Petrogas Island baru menjadi operator WK Salawati, saat ini petrogas tengah mencoba mengevaluasi kelayakan keselamatan kerja pada fasilitas-fasilitas produksi yang membutuhkan pemutahiran agar sesuai dengan peraturan yang ada”, ungkap Afar GM PIL.
“Selain itu petrogas masih terus mengevaluasi potensi cadangan dibawah permukaan yang mungkin ditemukan dilokasi lokasi baru, sehingga diharapkan bisa menambahkan produksi, yang saat ini produksinya terus menurun sesuai kondisi alamiahnya.
Baca Juga:
Tak Kunjung Serahkan Dokumen RAPBD Tahun 2025, Fraksi Hati Nurani Indonesia Beri Ultimatum Kepada Tim TAPBD
Melanjutkan acara pertemuan, Sekda Raja Amat, Yusuf Salim, yang menjadi moderator diskusi, mempersilahkan pimpinan-pimpinan OPD untuk memberikan masukan dan solusi untuk mendukung kegiatan industri hulu migas tetap bisa terlaksana di wilayah administrasi Kabupaten Raja Ampat, sehingga bisa tetap membawa Kabupaten yang dikenal sebagai Kabupaten para Raja-Raja, bisa tetap menjadi kabupaten penghasil migas.
Mengakhiri acara, Bupati Raja Ampat dan Kepala Perwakilan SKK Migas saling bertukar cendramata. Diserahkan plakat berbentuk lumba lumba yang sebagai simbol Raja Ampat, dan plakat berbentuk miniatur pompa angguk yang terbuat dari pahatan kayu eboni asal Tanimbar, sebagai simbol kelangsungan kegiatan operasional hulu migas. [hot]