Papua-Barat.WahanaNews.co, Jayapura – Tokoh pemuda di Provinsi Papua, Absalom Kreway Yerisitouw mengimbau kepada segenap lapisan masyarakat terutama kaum milenial agar tidak cepat terprovokasi dengan ajakan demo pada 15 Agustus 2024 yang bisa membuat kegaduhan.
"Syaloom...selamat siang. Saya Absalom Kreway Yerisetouw selaku pemuda Papua dan Ketua Setya Kita Pancasila (SKP) Provinsi Papua mengimbau kepada semua lapisan masyarakat agar tidak terprovokasi dengan ajakan demo pada 15 Agustus 2024 oleh kelompok yang ingin mengganggu kenyamanan dan kedamaian diatas Tanah Papua," imbaunya, di Jayapura, dikutip 12 Agustus 2024.
Baca Juga:
Derap Pembangunan 23 Tahun Otonomi Khusus di Papua, Refleksi dan Capaian di Papua Barat Daya
Menurut dia, ajakan demo yang masih mempertanyakan keabsahan Papua sebagai salah satu provinsi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) oleh kelompok yang anti pemerintah merupakan bagian dari pihak yang tidak paham sejarah perjuangan bangsa.
Sementara saat ini masyarakat di seluruh Tanah Papua sedang dan telah menikmati kemerdekaan, apalagi kebijakan Otonomi Khusus (Otsus) telah diberikan oleh pemerintah.
"Kita semua sudah hidup damai dan rukun dengan beragam aktvitas dan pekerjaan, jangan hanya karena ajakan demo yang tidak bagus sehingga kita semua terbawa kedalam kepentingan yang tidak benar," ucapnya.
Baca Juga:
Derap Pembangunan 23 Tahun Otsus di Papua, Refleksi dan Capaian di Papua Barat Daya
Tanah Papua, lanjut Absalom yang juga Wakil Ketua Barisan Merah Putih Kabupaten Jayapura, sudah dalam bingkai NKRI dan telah hidup puluhan tahun dengan rukun bersama saudara se Nusantara.
"Kami semua telah hidup rukun, telah hidup dengan berbagai pekerjaan, dimana pemerintah terus berupaya membangun Papua, memberikan kesempatan yang luas kepada anak-anak Papua untuk berkarya di semua sektor, bahkan menjadi pimpinan lembaga di berbagai instansi dan BUMN hingga ada yang jadi petinggi setingkat menteri. Ada yang jadi panglima daerah di TNI dan kapolda, serta yang terbaru adalah diberikan pemekaran untuk percepatan pembangunan," sambungnya.
"Apakah semua ini bukan upaya pemerintah untuk memajukan SDM orang Papua? Ini adalah hal yang terbaik, kenapa kita harus bernostalgia dengan kisah lalu yang hanya jadi cerita? Mari kita semua bersatu menolak ajakan yang tidak benar, kita siapkan diri kita dengan sekolah dan kuliah untuk merdekakan diri kita agar keluar dari kebodohan diperalat oleh kepentingan kelompok orang yang tidak mau kita semua maju dan menikmati kemerdekaan ini," lanjutnya.
Ada baiknya, saran Absalom, jika punya persoalan ataupun kasus yang perlu dibahas atau dipertanyakan seharusnya menggelar diskusi ilmiah atau pertemuan yang bisa memberikan pencerahan, bukan malah menggelar aksi demo yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Ada baiknya kita gelar doa bersama atapun diskusi ilmiah sehingga bisa memberikan kita pencerahan agar paham soal sejarah. Jadi, perlu saya tegaskan kembali bahwa Tanah Papua sudah merdeka dalam bingkai NKRI. Tinggal bagaimana kita berkarya," demikian Absalom Kreway Yerisitouw.
[Redaktur: Hotbert Purba]