Bagi Nyoman Suriadarma, Vihara memiliki banyak fungsi, di antaranya sebagai tempat untuk membina keyakinan dan sosial kemasyarakatan.
"Kita berharap, semoga pembangunan Vihara Bodhi Prajna cepat terwujud dengan kerja sama umat, masyarakat, donatur, dan pemerintah," harapnya.
Baca Juga:
Wali Kota Jakbar Resmikan Penggunaan Rumah Ibadah Vihara di Cengkareng
Gubernur Provinsi Papua Barat yang diwakili oleh Staff Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Muhamad Tawakal menyampaikan bahwa pembangunan Vihara Bodhi Prajna Paramita ini menjadi wujud nyata dari pelestarian Buddha Dhamma di Nusantara, khususnya di Manokwari, Papua Barat.
Ini juga menjadi bagian implementasi program Kementerian Agama dalam merealisasikan nilai-nilai moderasi beragama dan membangun kampung toleransi.
"Pemprov siap mendukung program Kementerian Agama dalam mewujudkan Papua yang lebih rukun," kata Muhamad Tawakal.
Baca Juga:
Ribuan Umat Buddha Akan Hadiri Dharmasanti Waisak 2023 di Pelataran Candi Borobudur
Dalam kunjungannya ke Papua Barat, Nyoman Suriadarma juga singgah di Kabupaten Teluk Bintuni. Untuk sampai di Teluk Bintuni, membutuhkan waktu perjalanan darat selama kurang lebih 7 jam dengan jarak tempuh 271 kilometer.
Nyoman Suriadarma didampingi Kasubdit Kelembagaan pada Direktorat Urusan dan Pendidikan Agama Buddha, Karsan, Kabid Agama Kristen Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat, Ketua Umum SAGIN beserta anggota Sangha, Wasekjen 1 PP MBI, dan Pengurus DPD MBI Provinsi Papua Barat.
Selama perjalanan darat, rombongan disuguhi pemandangan indah alam Papua.