Tetapi pengadilan tidak dilanjutkan. Gereja menghentikan penyidikan karena melihat tidak perlu melanjutkan perkara itu. Awak kapal Al-Bahanasa juga telah pergi.
Kematian Pater Le Cocq ternyata merupakan akhir karya misi di Papua, paling tidak untuk waktu yang lama. 15 Juli 1896 Pater van der Heijden bersama Bruder Zinken meninggalkan Kapaur menuju Langgur.
Baca Juga:
Danrem 182/JO Pimpin Upacara HUT Hari Juang TNI AD Ke-79
Berakhirlah tahap pertama misi Kapaur. Di sana ditinggal 100-an orang yang sudah dipermandikan. Tanah Papua mengharap kembali seorang misionaris yang menyebar cinta kasih seutuhnya.
Kematian Pater Le Cocq, Sang Misionaris bertubuh kuat, berkemauan keras, tahan menanggung sakit, sepi, dan sendiri, tekun melayani umat, dan seorang yang akrab dengan Tuhan yang mengutusnya ini menjadi lahan subur bagi berkembangnya kekatolikan di Papua.
[Sumber: Buku R. Kurris, SJ. 2001]