WahanaNews-Papua Barat | Pater Le Cocq d’Armandville lahir di Kota Delf, Belanda pada 29 Maret 1846. Ia diberi nama Cornelis Yohan Le Cocq d’Armandville yang berarti Si Jago dari Armandville. Dalam Bahasa Perancis nama itu berarti bagaikan tiupan sangkakala.
Menjelang kelulusan Sekolah Dasar, orang tua Cornelis berencana untuk menyekolahkan Cornelis di sekolah milik Jesuit.
Baca Juga:
DPC Barisan Merah Putih Fakfak Dilantik, Ini Kata Wakil Bupati
Sekolah ini belum ada di Maastricht sehingga Cornelis harus sekolah di Gymnasium Jesuit Katwijk yang letaknya di pantai Laut Utara.
Cornelis berpisah dengan orang tuanya. Bukan hal mudah bagi Cornelis untuk hidup berpisah dari orang tuanya, tetapi ia tetap tabah dan terus berusaha belajar.
Kemauannya untuk belajar mengalahkan kerinduan kepada keluarganya. Sekalipun terpisah dari orang tuanya, Cornelis membina hubungan baik dengan keluarganya melalui surat menyurat.
Baca Juga:
Dorong ISPO Sawit Kawasan Bomberay dan Tomage untuk Keberlanjutan Usaha Perkebunan dan Peningkatan PAD Fakfak
Cornelis tidak sampai lulus dari Gymnasium di Katwijk. Kemungkinan karena sering sakit sehingga Cornelis pindah ke Gymnasium Saint Louis di Sittard. Di sekolah barunya, Cornelis tetap tekun belajar.
Ia dikenal paling menonjol dalam Bahasa Latin dan Belanda, Aljabar, dan Sejarah. Tahun 1865 ia lulus. Ia pulang lalu menyampaikan keinginannya untuk masuk menjadi Jesuit.
Masa Pendidikan sebagai Jesuit