Plastik juga menjadi ancaman bagi kesehatan, contohnya konsumsi makanan laut yang terkontaminasi mikroplastik dapat berdampak negatif pada kesehatan manusia, meskipun penelitian masih terus dilakukan untuk memahami dampak jangka panjangnya.
"Di Raja Ampat, ancaman sampah plastik terhadap laut semakin mengkhawatirkan. Dihampir semua pesisir pantai dan laut Raja Ampat menghadapi masalah serius terkait sampah plastik, yang memerlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk mengatasinya," ujar Endi.
Baca Juga:
Krisis Sampah Plastik di Teluk Ambon, DPRD Minta Pemkot Bertindak Cepat
Kata dia, perlu adanya solusi yang dibutuhkan, seperti kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong penggunaan alternatif yang ramah lingkungan.
"Kampanye dibarengi dengan kesadaran pribadi setiap orang, bukan semata menjalankan Pengelolaan Sampah yang Efektif, perlu peningkatan sistem pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan sampah, termasuk daur ulang dan pengomposan. Selain itu, dibutuhkan penerapan aturan dan sanksi yang tegas terhadap pembuangan sampah plastik sembarangan," imbuhnya.
Tidak cukup dengan kampanye dan penerapan hukum, namun edukasi dan kesadaran masyarakat masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan laut dan mengurangi penggunaan plastik.
Baca Juga:
Pemerintah Ancam Gugat Perusahaan Penyumbang Utama Sampah Plastik
Oleh sebab itu, perlu inovasi pengembangan teknologi untuk membersihkan sampah plastik di laut dan mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat.
"Perlu upaya bersama untuk mengatasi ancaman sampah plastik terhadap laut dan menjaga kelestarian ekosistem laut untuk generasi mendatang. Apalagi Raja Ampat merupakan wujud nyata karunia sang pencipta yang wajib di lindungi keindahan dan keanekaragaman hayatinya," demikian Endi Mambrasar.
[Redaktur: Sandy]