"Rakyat akan terus melihat, mencermati, dan akan menilai partai mana yang layak didukung pada Pemilu 2029 mendatang. Jangan anggap enteng kecerdasan rakyat. Mereka tahu mana figur yang benar-benar bekerja untuk kepentingan bangsa dan mana yang hanya bermain politik demi kekuasaan semata," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Jokowi telah membantah adanya utusan yang dikirim ke PDIP dan menegaskan bahwa dirinya selama ini memilih diam meskipun kerap difitnah dan dijelek-jelekkan.
Baca Juga:
Tunggu Arahan Ketum PDI Perjuangan, Bupati Tapteng Siap Ikuti Retret di Magelang
"Saya itu udah diem lho ya. Difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekkan saya diam, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya," kata Jokowi di kediamannya di Solo, Jumat (14/3/2025).
Kontroversi ini mencuat setelah Deddy Yevri Sitorus, Ketua DPP PDIP, menyatakan ada utusan berpengaruh yang menemui pengurus PDIP pada 14 Desember 2024 yang meminta agar partainya tidak memecat Jokowi dan mendesak pencopotan Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen PDIP.
[Redaktur: Hotbert Purba]