Papua-Barat.Wahananews.co, Kota Sorong - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Papua Barat Daya menggelar rapat koordinasi (rakor) dan fasilitasi Forum Lintas Suku Asli Papua Raya tingkat Papua Barat Daya.
Rapat Koordinasi tersebut berlangsung di Hotel Rylich Panorama, Kampung Baru, Kota Sorong pada 30 November-2 Desember 2023.
Baca Juga:
"Refleksi 23 Tahun Otonomi Khusus Papua: Langkah Strategis Membangun Papua Barat Daya"
Sellvyana Sangkek selaku ketua panitia yang juga Analis perencanaan Kesbangpol Papua Barat Daya ini, menyampaikan rakor tersebut merupakan kegiatan prioritas yang dilaksanakan oleh Kesbangpol sebagai urusan pemerintahan penunjang di Papua Barat Daya.
Sambutan PJ Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad dibacakan Sellvyana Sangkek menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta Forum Lintas Suku Asli Papua Raya tingkat Papua Barat Daya.
Hal ini merupakan bukti komitmen bersama untuk mendorong perubahan positif bagi masyarakat adat papua raya diwilayah Papua Barat Daya.
Baca Juga:
20 Tahun Otsus Gagal Membangunkan Raksasa Papua yang Tidur, Sebagian Besar Rakyat Papua Hidup dalam Kemelaratan dan Keterbelakangan
"Kita semua hadir dengan tujuan yang sama, yaitu untuk memastikan bahwa suara dan kebutuhan suku- suku asli Papua Raya didengar, dihargai, dan diperjuangkan," ujar Pj Gubernur dalam sambutannya.
Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat adat, dan berbagai pemangku kepentingan dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan melindungi kekayaan budaya serta lingkungan alam yang dimiliki oleh suku-suku asli Papua Raya.
Papua Barat Daya dengan keberagaman suku dan kekayaan alam yang luar biasa, menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya bangsa ini.
Pemerintah Daerah memiliki kewajiban moral untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman budaya yang ada di wilayah Papua Barat Daya.
"Untuk itu, mari bersama-sama harus menjaga kelestarian warisan nenek moyang yang telah diwariskan dari generasi ke generasi," ajak Pj Gubernur Muhammad Musa'ad.
Kegiatan hari ini bukanlah sekadar pertemuan formal belaka, tetapi merupakan tonggak awal bagi sinergi yang lebih kuat dan nyata dalam menjaga keberlangsungan suku-suku asli papua raya.
DR Sellvyana Sangkek, M.Si, Analis perencanaan Kesbangpol Papua Barat Daya. (Foto: WahanaNews/Hotbert Purba)
Melalui forum ini, diharapkan dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat adat, mencari solusi bersama, dan mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.
Pemerintah daerah bersama-sama dengan berbagai pihak terkait telah dan akan terus berupaya keras untuk memberikan dukungan maksimal kepada masyarakat adat Papua Raya.
Berbagai program pembangunan yang berkelanjutan, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pengembangan ekonomi masyarakat lokal khususnya Orang Asli Papua (OAP), akan terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
"Kami juga berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat, termasuk hak atas tanah, hak untuk mempertahankan kearifan lokal, serta hak untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan yang berkelanjutan," terangnya.
Lanjutnya, dengan pendekatan inklusif dan partisipatif, dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan berkelanjutan bagi semua pihak yang ada di wilayah Papua Barat Daya.
Dalam menghadapi berbagai tantangan global, termasuk perubahan iklim dan kemajuan teknologi yang cepat, sangat penting untuk bersatu dan bersinergi dalam menjaga keberlangsungan hidup suku-suku asli Papua Raya.
"Kami berharap Forum ini dapat menjadi wadah untuk pertukaran pengetahuan, ide, dan inovasi guna mengatasi tantangan tersebut," imbuh Pj Gubernur Muhammad Musa'ad.
Pemerintah daerah siap untuk mendengar aspirasi dan kebutuhan masyarakat adat Papua Raya, bukan hanya sekadar penyelenggara pemerintahan, tetapi mitra sejati dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi semua.
"Mari kita jalin kerjasama yang erat dan bahu membahu demi tercapainya tujuan, semoga kegiatan ini menjadi tonggak awal dari kerjasama yang lebih erat, kolaboratif, dan berkelanjutan di masa depan. Juga mari kita bersama-sama berkomitmen untuk membangun Papua Barat Daya yang lebih baik, adil, dan sejahtera bagi seluruh masyarakat, termasuk suku-suku asli Papua Raya. Kitorang kuat karna kitong satu," demikian Pj Gubernur Muhammad Musa'ad mengakhiri sambutan.
Sementara Ketua Panitia Sellvyana Sangkek mengatakan kegiatan Rapat koordinasi dengan masyarakat adat papua adalah untuk menciptakan dasar yang lebih kuat untuk perkembangan wilayah yang inklusif, berkelanjutan, dan harmonis.
Meningkatkan dialog dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat adat papua di Provinsi Papua Barat Daya, memfasilitasi pembahasan dan kesepahaman bersama terkait pengelolaan SDA, pelestarian budaya, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan dan meningkatkan pemahaman tentang hak-hak masyarakat adat dan tata kelola yang baik dalam pengelolaan SDA.
Sasaran kegiatan adalah lembaga masyarakat adat yang bergabung didalam wadah organisasi Sosial di Provinsi Papua Barat Daya; Kelompok masyarakat adat/suku yang terdaftar di Badan Kesbangpol kab/kota/provinsi; dan Perkumpulan masyarakat adat/suku/Ormas adat tiap kabupaten dan kota di Provinsi Papua Barat Daya.
Peserta mengikuti kegiatan ada sebanyak 100 (seratus) orang, dengan harapan peserta yang mengikuti Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Forum Lintas Suku Asli Papua Raya Tingkat Provinsi Papua Barat Daya mampu memperkuat sinergi menuju pembangunan inklusif, berkelanjutan, serta harmonis: dialog, kemitraan, dan kesejahteraan masyarakat Papua Barat Daya.
Pemateri dalam kegiatan ini menghadirkan Prayogo Heri Cahyono selaku Kasubid Pemberdayaan dan Kemitraan Ormas, Direktorat Ormas Ditjend Polpum Kemendagri. [Redaktur: Amanda Zebahor]