Papua-Barat.WahanaNews.co, Jakarta | Forum Cendekiawan Melanesia-Indonesia (FORKAMSI) bertemu dengan Kapolri namun karena mendadak ada tugas yang tidak bisa ditinggalkan maka diwakilkan kepada Komjend Pol Dr M. Fadil Imran, M.Si selaku Kabaharkam Polri (Kepala Badan Pemelihara Keamanan POLRI), Senin (18/9/2023).
Pertemuan ini membahas tentang Kondisi Kamtibmas di wilayah Melanesia yakni wilayah Tanah Papua, Maluku dan NTT.
Baca Juga:
Protes Terkait CPNS dan Kuota OAP, Ini Penjelasan Sekda Fakfak
FORKAMSI melihat bahwa harus ada perhatian khusus kepada wilayah Rumpun Melanesia di Indonesia yakni Tanah Papua, Maluku dan NTT.
Perhatian Khusus itu berupa Pendekatan Humanis (mengedepankan Pendekatan Kemanusiaan) dan memperhatikan Hak-hak Masyarakat Adat Melanesia, sehingga tidak menciderai nilai-nilai budaya dan tradisi serta karakteristik dan Kemanusiaan itu sendiri.
Demikian disampaikan Sekjend FORKAMSI Paul Finsen Mayor S.IP.,CM. NNLP yang juga adalah Ketua Dewan Adat Wilayah III Doberay Provinsi Papua Barat Dan Papua Barat Daya kepada WahanaNews.co dalam keterangan tertulis melalui pesan WhatsApp, Selasa (19/9/2023).
Baca Juga:
Gelar Konferensi Pers Terkait DPRP Papua Barat Daya Melalui Mekanisme Pengangkatan, Ini Kata Ketua Panitia Seleksi
Menurut pihaknya, beberapa catatan penting terutama datang dari wilayah Tanah Papua yang hari ini telah dimekarkan menjadi 6 (enam) Provinsi baru di Tanah Papua.
Melihat kondisi Masyarakat Adat Papua hari ini, dengan adanya pemekaran wilayah provinsi baru ini harus ada perhatian khusus dari sejumlah institusi negara termasuk Penegak Hukum dalam hal ini dari institusi Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI).
Serah terima Cinderamata antara FORKAMSI dan Kabaharkam Polri. (Foto: FORKAMSI)