Masih menurut Jokowi yang ditirukan Darmizal, yang punya hak dalam mengusung pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) adalah partai politik atau gabungan partai politik.
Sedangkan relawan adalah pendukung pasangan yang telah diusung parpol tersebut. Jika relawan, lanjut Jokowi, ditirukan Darmizal, kompak, kokoh dan solid, maka peran relawan sangat signifikan pengaruhnya dalam menetapkan kemenangan pasangan Capres.
Baca Juga:
ReJO: Budi Arie Layak dapat Gelar Panglima Perang Berantas Judi Online
"Pak Presiden Jokowi meminta seluruh relawan Ojo Kesusu atau tidak perlu tergesa gesa dalam menentukan dukungan kepada siapapun," urai alumni UGM Yogyakarta tersebut.
Kata Darmizal, Presiden Jokowi mengaku telah berkomunikasi dengan semua pimpinan partai politik. Semua masih sangat cair dan belum ada kepastian siapa yang mereka usung. Tunggu sampai saat yang tepat, Ojo Kesusu.
Darmizal menilai, pandangan dan arahan Presiden Jokowi tersebut dapat ditafsirkan hingga saat ini belum ada calon Presiden yang dilirik apalagi di endorse oleh Jokowi. Semua masih sangat dinamis bergerak ke kiri, ke kanan dalam batas komunikasi untuk saling menjajaki dan melihat peluang berkolaborasi.
Baca Juga:
ReJO: Selamat Bergabung PKB, NasDem dan PKB di Pemerintahan Prabowo
"Maka dari itu, kami pimpinan relawan bersepakat untuk menunggu perintah Jokowi. Siapapun yang ditetapkan Jokowi untuk didukung, maka itulah yang wajib disosialisasikan dan dimenangkan relawan Jokowi," tegas Darmizal.
Lebih lanjut dikatakan Darmizal, relawan sangat berkepentingan terciptanya pembangunan yang berkelanjutan dan berkepastian. Kami tidak ingin pembangunan yang sudah demikian baik ini terhambat apalagi berhenti ditengah jalan akibat kesalahan rakyat dalam memilih pemimpin pada Pemilu 2024 mendatang.
"Kita sudah bertekad bulat, bahwa Indonesia harus menjadi negara maju dengan ekonomi kuat dunia pada tahun 2035 mendatang. Capaian tersebut harus dimulai dari sekarang," ungkapnya.