Papua-Barat.WahanaNews.co, Sorong - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat Serahkan SK Menteri Agama kepada 5 Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya menjadi sekolah negeri dibawah naungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen (Ditjen Bimas Kristen) Kementerian Agama.
Penyerahan SK dilangsungkan di Rylich Panorama Hotel di Kota Sorong, Kamis (21/11/2024), dihadiri Sekretaris Bimas Kristen Kemenag RI, Biro Hukum & Ortala Kemenag RI dan Kepala Kantor Kanwil Kemenag Provinsi Papua Barat.
Baca Juga:
IPHI Minta KPK Serius Usut Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus
Sebanyak 5 Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen (SPKK) di Papua Barat dan Papua Barat Daya beralih status menjadi negeri, sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Agama, yaitu;
1. Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK) Negeri Manokwari, Kabupaten Manokwari, Papua Barat
2. Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK) Negeri Teluk Wondama, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat
3. Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK) Negeri Raja Ampat, Kapubaten Raja Ampat, Papua Barat Daya
4. Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK) Negeri Sorong, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya
5. Sekolah Menengah Pertama Teologi Kristen (SMPTK) Negeri Sorong Selatan, Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat Daya
Sekretaris Bimas Kristen Kemenag RI Pdt. Johni Tilaar, S.Th., M.Si., saat memberikan sambutan. (Foto: WahanaNews/Hotbert Purba)
Baca Juga:
Kuota Haji Indonesia 221 Ribu pada Haji 1446 H/2025 M
Dalam Sambutannya, Sekretaris Bimas Kristen Kemenag RI Pdt. Johni Tilaar, S.Th., M.Si., menyampaikan penegerian Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen (SPKK) di Papua Barat dan Papua Barat Daya dengan terbitnya Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 23 Tahun 2024 tentang Organisasi Tata Kerja Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen.
Ia bilang langkah ini merupakan upaya penting dalam pengembangan pendidikan Kristen di Indonesia, khususnya di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Penegerian SPPK ini mencerminkan komitmen Kementerian Agama dalam mendukung pengembangan pendidikan Kristen yang inklusif dan berkualitas,” kata Pdt. Johni Tilaar.