Papua-Barat.WahanaNews.co, Kota Sorong - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad mengukuhkan pengurus Forum Lintas Suku Asli Papua Raya di Provinsi Papua Barat Daya.
Pelantikan dan pengukuhan digelar di Hotel Vega kota Sorong, Kamis (14/12/2023).
Baca Juga:
20 Tahun Otsus Gagal Membangunkan Raksasa Papua yang Tidur, Sebagian Besar Rakyat Papua Hidup dalam Kemelaratan dan Keterbelakangan
Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Papua Barat Daya, Edison Siagian menyambut positif pelantikan dan pengukuhan Forum Lintas Suku Asli Papua Raya tingkat Provinsi Papua Barat Daya.
Laporan Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Papua Barat Daya bahwa kegiatan sebelum pelaksanaan acara Pelantikan Forum Lintas Suku Asli Papua Raya tingkat Provinsi Papua Barat Daya, sebelumnya telah diadakan kegiatan Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Forum Lintas Suku Asli Papua Raya dengan tema "Melangkah Bersama Membangun Harmoni dan Kesejahteraan Suku Asli Papua Raya" dan telah berlangsung sukses pada tanggal 30 November - 2 Desember 2023.
Kata dia, kegiatan ini bertujuan untuk membahas dan merumuskan langkah-langkah strategis guna memperkuat harmoni dan meningkatkan kesejahteraan bagi suku asli Papua Raya.
Baca Juga:
Pedagang Mama Papua Unjuk Rasa di Lanny Jaya, Minta Pedagang Non OAP Cukup Jualan Barang Kios
Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad menyerahkan pataka kepada Ellyas Yumte, S. An selaku Ketua Umum Forum Lintas Suku Asli Papua Raya tingkat Provinsi Papua Barat Daya, Kamis 14 Desember 2023. (Foto: WahanaNews/Papua Barat)
Selama kegiatan tersebut diadakan dialog aktif, disertai dengan identifikasi permasalahan yang dihadapi suku-suku asli Papua Raya.
Diskusi dan kerjasama yang terbangun diharapkan menjadi pondasi kuat untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
"Kami telah melaksanakan kegiatan Koordinasi dengan Lembaga Masyarakat Adat Papua di Provinsi Papua Barat Daya, serta kegiatan Konsultasi dan Koordinasi dengan Lembaga Masyarakat Adat Papua di Provinsi Papua Barat Daya, dengan tema "Memperkuat Sinergi Menuju Pembangunan Inklusif, Berkelanjutan, serta Harmonis: Dialog, Kemitraan, dan Kesejahteraan Bersama," ujar Edison Siagian.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan dan langkah-langkah yang diambil sejalan dengan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat adat.
Kemitraan yang terbangun diharapkan dapat mendukung terwujudnya pembangunan yang memperhatikan semua pihak secara inklusif dan berkelanjutan.
Pelantikan Forum Lintas Suku Asli Papua Raya tingkat Provinsi Papua Barat Daya sebagai langkah nyata dalam membangun kesatuan, harmoni, dan kesejahteraan bersama.
Tampak Pj Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad menandatangani berkas SK pengukuhan, disaksikan PJ Sekda Edison Siagian dan Ketua Umum Ellyas Yumte, S. An Forum Lintas Suku Asli Papua Raya Provinsi Papua Barat Daya. (Foto: WahanaNews/Hotbert Purba)
Dalam rangkaian kegiatan-kegiatan tersebut juga telah berhasil dirumuskan rekomendasi-rekomendasi yang telah dan akan disampaikan kepada Bapak Pj Gubernur Papua Barat Daya.
"Kami berharap semua pihak, baik dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya maupun dari Forum Lintas Suku Asli Papua Raya, bersedia dan berkomitmen untuk melaksanakan rekomendasi dan hasil-hasil dari semua kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai suatu langkah konkret dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif, berkelanjutan, serta harmonis di wilayah Papua Barat Daya," demikian Edison Siagian.
Pj Gubernur Papua Barat Muhammad Musa’ad dalam sambutannya mengatakan sebagai pemerintah sadar akan tanggung jawab besar, jadi melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat adat, dan berbagai pemangku kepentingan dapat menciptakan perubahan yang signifikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan melindungi kekayaan budaya serta lingkungan alam yang dimiliki oleh suku-suku asli Papua raya di Papua Barat Daya.
Keberagaman suku dan kekayaan alam yang luar biasa, menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya bangsa ini. kami memiliki kewajiban moral untuk melindungi dan melestarikan keanekaragaman budaya yang ada di wilayah papua barat daya. untuk itu, kami bersama-sama harus menjaga kelestarian warisan nenek moyang yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Menurut Pj Gubernur, kegiatan tersebut bukanlah sekadar pertemuan formal belaka, tetapi merupakan tonggak awal bagi sinergi yang lebih kuat dan nyata dalam menjaga keberlangsungan suku-suku asli Papua Raya.
"Melalui forum ini, kami berharap dapat mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat adat, mencari solusi bersama, dan mengembangkan strategi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan bersama," ujar Muhammad Musa’ad.
Lanjutnya, pemerintah daerah bersama-sama dengan berbagai pihak terkait telah dan akan terus berupaya keras untuk memberikan dukungan maksimal kepada masyarakat Adat Papua Raya, berbagai program pembangunan yang berkelanjutan, termasuk dalam bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan pengembangan ekonomi masyarakat lokal khususnya Orang Asli Papua (OAP), akan terus ditingkatkan untuk memastikan bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
"Kami berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak masyarakat adat, termasuk hak atas tanah, hak untuk mempertahankan kearifan lokal, serta hak untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan yang berkelanjutan," ucap Pj Gubernur.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah siap untuk mendengar aspirasi dan kebutuhan masyarakat Adat Papua Raya.
"Kami bukan hanya sekadar penyelenggara pemerintahan, tetapi mitra sejati dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi semua. Mari kita jalin kerjasama yang erat dan bahu - membahu demi tercapainya tujuan bersama," imbuhnya.
Apresiasi kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam upaya menjaga keberlangsungan suku-suku asli Papua Raya. Semoga acara pelantikan ini menjadi tonggak dan momen awal dari kerjasama yang lebih erat, kolaboratif, dan berkelanjutan di masa depan, demikian Pj Gubernur Muhammad Musa’ad.
Tampak Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa’ad dengan Ketua Panitia Sellvyana Sangkek dalam keseharian sebagai Analis perencanaan Kesbangpol Papua Barat Daya. (Foto: WahanaNews/Hotbert Purba)
Berikut Keanggotaan Forum Lintas Suku Asli Papua Raya Tingkat Provinsi Papua Barat Daya:
1. Gubernur Provisi Papua Barat Daya (Penasehat)
2. Muspida Provinsi Papua Barat Daya (Penasehat)
3. Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Papua Barat Daya (Pembina)
4. Yermias Nauw (Suku Maybrat) Pengawas
5. Victor Wafom (Suku Maybrat) Pengawas
6. Agustinus Wasfle (Suku Tehit) pengawas
7. Ellyas Yumte, S. An (Suku Maybrat) ketua umum
8. Hengky Korwa (Suku Biak) Wakil Ketua I
9. Melkianus Osok (Suku Moi) Wakil Ketua II
10. Hj Idris Wugaje, S.Sos (Suku Imeko) Wakil Ketua III
11. Fredrik Selsius Sawaki, S.Th (Suku Yapen Waropen) Wakil Ketua IV
12. Margaretha Kehek (Suku Tehit) Wakil Ketua V
13. Drs George Japsenang, M.Si (Suku Jayapura) Sekretraris Umum
14. Drs Yakob Kareth, M.Si (Suku Maybrat) Wakil Sekretaris I
15. Yulisias Bujid (Suku Imeko) Wakil Sekretaris II
16. Yohana KN Kamesrar, SE, MM (Suku Tehit) Wakil Sekretaris III
17. Andarias Mnumumes (Suku Byak) Wakil Sekretaris IV
18. Herman Tiris (Suku Jayapura) Wakil Sekretaris V
19. Merry Isir, S.Sos (Suku Maybrat) Bendahara Umum
20. Hj Ida Rumagesan (Suku Fakfak ) Wakil Bendahara
21. Jacob E Komegi SH (Suku Moi) Bidang Hukum dan HAM
22. Abdul Wahab Warwey (Suku Raja Ampat) Anggota
23. Esau Gogoba (Suku Imeko) Anggota
24. Lukas G Tikporop (Suku Merauke) Anggota
25. Ferdinan Frengky Onim, SH (Suku Imeko) Anggota
26. Mathias Samagita (Suku Maya Raja Ampat) Anggota
27. Awi Yulian Duwith (Suku Tehit) Anggota
28. Maklon Maniburi (Suku Yapen Waropen) Bidang Politik Sosial Kemasyarakatan)
29. Yeheskiel Adii, SE (Suku Nabire) Anggota
30. Daud Yable, S.Sos (Suku Moi Klabra) Anggota
31. Yeheskiel Adii, SE (Suku Nabire) Anggota
32. Ev Pinus Hiluka (Suku Wamena) Anggota
33. Abdul Gawi Paus Paus (Suku Fakfak) Anggota
34. Buce Ijie,S.Th (Suku Maybrat) Anggota
35. Rafles Kombo Yewen, S. Th (Suku Abun Tambrauw) Anggota
36. Paulus Yawan, S.Sos (Suku Byak) Bidang Ekonomi dan Pembangunan
37. Esau Rumatouw (Suku Jayapura) Anggota
38. Adolof Kambuaya, S.Sos (Suku Maybrat) Anggota
39. Jordan Nussy (Suku Yapen Waropen) Anggota
40. Elly Abisai (Suku Imeko) Anggota
41. Bandu Heremba (Suku Fakfak) Anggota
42. Yunus Yomaki (Suku Manokwari) Bidang Humas dan Perlengkapan
43. Zeth Emauri (Suku Imeko) Anggota
44. Yanwarius Katek (Suku Merauke) Anggota
45. Welem Kabak (Suku Wamena) Anggota
46. Rauf Rumagesan (Suku Fakfak) Anggota
47. Pdt Jemrees Winunga, S.Th (Suku Wamena) Anggota
48. Ayub Ongge, S.Th (Suku Jayapura) Bidang Keagamaan
49. Daniel Salamuk (Suku Tehit) Anggota
50. Hendrik Uberi (Suku Fakfak) Anggota
51. Herry Arfan (Suku Raja Ampat) Anggota
52. Jhoni Atkana (Suku Maybrat) Anggota
53. Rudy Kogoya (Suku Wamena) Anggota
54. Yance Mambrasar (Suku Raja Ampat) Anggota
55. Leonard Urbon (Suku Manokwari) Bidang Kesenian dan Kebudayaan
56. Habel Kirihio (Suku Yapen Waropen) Anggota
57. Aleks Sanbandawa (Suku Manokwari) Anggota
58. Emiliuanus Agapa (Suku Nabire Anggota)
59. Simson Suu (Suku Moi) Anggota
60. Ignasius Baru (Suku Tambrauw) Anggota
61. Jhon Agagaire (Suku Imeko) Anggota
62. Frida Klasin (Suku Moi) Bidang Gender dan Pemberdayaan
63. Zainab Rumagesan (Suku Fakfak) Anggota
64. Yohana Oray (Suku Fakfak) Anggota
[Redaktur: Amanda Zebahor]