Wahananews-Papua Barat | Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus meningkatkan sinergi dengan mitra kerja sama, termasuk dengan Global Environment Facility (GEF) - 6 untuk mewujudkan penangkapan ikan terukur.
Sebanyak 52 rencana kegiatan dituangkan dalam annual workplan and budget 2022.
Baca Juga:
KKP Sebut Aturan Ekspor Pasir Laut Rampung Maret 2024
Rencana kerja tersebut secara resmi ditandatangani oleh Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap Ridwan Mulyana, yang juga sebagai Ketua Project Steering Committee (PSC) GEF-6 Coastal Fisheries Initiative (CFI) Indonesia dengan Vice President Director WWF-US Renae Stenhouse selaku Implementing Agency GEF-6 secara daring.
Ridwan mengatakan kerja sama proyek GEF-6 ini dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan pengelolaan perikanan berbasis ekosistem dengan target di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 715, 717 dan 718.
Adapun lokasi percontohan proyek berada di Kabupaten Seram Bagian Timur, Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Maluku Tenggara.
Baca Juga:
Menteri KKP Ungkap Maling Ikan di Laut RI: Rumah di PIK Punya 80 Kapal
“Rencana kerja tahunan yang disepakati ini untuk mendukung terobosan KKP yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan dan keberlanjutan sumber daya kelautan dan perikanan. Salah satunya melalui kebijakan penangkapan ikan terukur dan kampung nelayan maju,” ujarnya dalam kegiatan The 2nd PSC GEF-6 CFI Indonesia.
Secara umum, berbagai kegiatan yang dilaksanakan di tiga lokasi percontohan tersebut di antaranya menyediakan distribusi akses permodalan, pemasaran hasil tangkapan ikan dan diversifikasi usaha nelayan.
Selain itu juga pengembangan korporasi nelayan melalui penguatan usaha perikanan tangkap dari hulu ke hilir, sasi label, penguatan pengawasan tingkat provinsi serta regulasi pemanfaatan telur ikan terbang sebagai inovasi baru dalam pengelolaan perikanan.