Oleh karena itu, sangat penting bagi kita semua untuk terus menjaga semangat damai. Kepada para pemimpin dan kandidat, baik yang terpilih maupun yang belum, mari kita berbesar hati untuk menerima hasil dengan sikap yang bijaksana.
Proses pemilu hanyalah satu langkah dalam perjalanan panjang membangun Papua Barat Daya yang sejahtera.
Baca Juga:
Pemilu Damai Bukanlah Akhir dari Perjalanan, Melainkan Awal dari Komitmen Baru untuk Membangun Papua Barat Daya
Di sisi lain, kita juga sedang memasuki masa Adven, sebuah waktu yang penuh makna bagi umat Kristiani dalam menyambut Natal. Natal adalah momen untuk merenungkan nilai-nilai kasih, pengampunan, dan kedamaian – nilai-nilai yang sangat relevan dengan situasi kita saat ini. Sebagai masyarakat yang kaya akan budaya dan tradisi.
"Mari kita jadikan Natal sebagai peluang untuk mempererat persaudaraan, baik di antara keluarga, tetangga, maupun komunitas yang lebih luas,"
Semangat Natal mengajarkan kita untuk saling mengampuni dan meninggalkan segala rasa dendam atau kebencian.
Baca Juga:
Sosialisasi dan Musyawarah Adat Suku Besar Moi, Rekrutmen DPRP Papua Barat Daya Mekanisme Pengangkatan
Ini adalah momen untuk mengesampingkan perbedaan politik dan menyatukan langkah demi kebaikan bersama.
Kepada para tokoh agama dan adat, mari kita bersama-sama memberikan teladan dengan menyerukan perdamaian dan rekonsiliasi di tengah masyarakat. Dengan begitu, damai Natal dapat dirasakan oleh semua orang, tanpa terkecuali.
Tak kalah penting, pemerintah daerah juga diharapkan untuk proaktif dalam menjaga stabilitas sosial dan memfasilitasi dialog jika terjadi perselisihan pasca-pemilu. Dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, kita dapat memastikan bahwa Papua Barat Daya tidak hanya menjadi tempat yang damai, tetapi juga berkembang menjadi wilayah yang sejahtera dan harmonis.