Kegiatan Fasilitasi dan Penguatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua Barat Daya, bersama Kesbangpol Papua Barat Daya
Harapannya, semua dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga keagamaan, dan masyarakat.
Baca Juga:
"Refleksi 23 Tahun Otonomi Khusus Papua: Langkah Strategis Membangun Papua Barat Daya"
"Pemerintah tidak dapat berjalan sendiri. Dukungan dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen sangatlah penting. Melalui kolaborasi ini, kita dapat menghadapi berbagai tantangan sosial dengan lebih bijaksana dan efektif," sambungnya.
Semua memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan masyarakat yang aman, damai, dan harmonis.
Sambungnya, Papua Barat Daya mampu menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjaga kerukunan beragama.
Baca Juga:
Derap Pembangunan 23 Tahun Otonomi Khusus di Papua, Refleksi dan Capaian di Papua Barat Daya
"Dengan kerja keras, kesabaran, dan semangat kebersamaan yang tinggi, kita dapat menjadikan Papua Barat Daya sebagai tanah yang damai, dimana setiap orang dapat hidup berdampingan dengan rukun dan harmonis," demikian Abner Karet.
Harapannya pada rapat dapat menghasilkan ide-ide dan langkah-langkah strategis yang bermanfaat, demi terwujudnya masyarakat yang lebih harmonis.
"Mari kita laksanakan tugas ini dengan penuh dedikasi, karena sesungguhnya kita sedang membangun masa depan Papua Barat Daya yang lebih baik," demikian Abner Karet mengakhiri sambutan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Papua Barat Daya, Sellvyana Sangkek.