PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Kota Sorong - Sosialisasi dan Musyawarah Adat Suku Besar Moi dalam rangka rekrutmen calon Anggota DPR Papua Barat Daya jalur pengangkatan dari Kabupaten Sorong digelar di di Kantor Sekretariat Moi Klim, Kampung Inggris, Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya.
Hal ini sebagai wujud nyata penghormatan kepada nilai-nilai adat dan budaya sebagai landasan kuat dalam kehidupan masyarakat di Papua Barat Daya.
Baca Juga:
Pemilu Damai Bukanlah Akhir dari Perjalanan, Melainkan Awal dari Komitmen Baru untuk Membangun Papua Barat Daya
Juga dalam proses rekrutmen melalui jalur pengangkatan Otonomi Khusus (Otsus) merupakan salah satu bentuk afirmasi yang diberikan kepada masyarakat adat, sebagai wujud pengakuan atas hak-hak istimewa mereka dalam struktur pemerintahan.
Mekanisme ini tidak hanya mengedepankan representasi, tetapi juga mengutamakan integritas, kompetensi, dan komitmen para calon dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat adat di parlemen.
Demikian disampaikan Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Papua Barat Daya, Dr. Sellvyana Sangkek, SE. M.Si,, saat menghadiri kegiatan Sosialisasi dan Musyawarah Adat Suku Besar Moi di Aimas, Kabupaten Sorong, dikutip Sabtu (14/12/2024).
Baca Juga:
Pembentukan dan Pelantikan Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Persekutuan Gereja-Gereja Pentakosta Indonesia (PGPI) Papua Barat Daya
Ia menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Dewan Adat Suku Besar Moi yang telah mengambil peran penting dalam proses ini.
"Musyawarah adat yang kita laksanakan hari ini adalah bagian dari implementasi nilai-nilai demokrasi berbasis budaya lokal, yang mengutamakan dialog, mufakat, dan kebersamaan," kata Dr. Sellvyana Sangkek.
Ia menyampaikan beberapa poin, demikian pesannya;
1. Junjung Tinggi Nilai-nilai Adat dan Kearifan Lokal.
Sebagai masyarakat adat Moi, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya sebagai fondasi kehidupan bermasyarakat. Adat bukan hanya identitas, tetapi juga pedoman dalam mengambil keputusan yang adil dan bijaksana.
2. Pastikan Rekrutmen Berjalan Transparan dan Akuntabel.
Dalam proses ini, transparansi dan keadilan harus menjadi prioritas. Setiap tahapan rekrutmen hendaknya dilakukan dengan penuh integritas agar menghasilkan wakil rakyat yang benar- benar mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat Moi di parlemen.
3. Manfaatkan Kesempatan untuk Membawa Perubahan Positif.
Bagi para calon yang terpilih, jalur pengangkatan ini adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Gunakan kesempatan ini untuk membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat Moi dan Papua Barat Daya secara umum.
4. Perkuat Kolaborasi antara Pemerintah dan Masyarakat Adat.
Pemerintah dan masyarakat adat harus terus bersinergi dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan pembangunan yang inklusif di wilayah ini. Komunikasi yang baik antara kedua pihak adalah kunci keberhasilan dalam mengatasi berbagai tantangan yang ada.
"Di tengah dinamika sosial dan politik yang terus berkembang, kita harus senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan. Kerukunan antar masyarakat adat Moi dengan masyarakat lainnya di Papua Barat Daya adalah aset berharga yang harus kita rawat bersama," kata Dr. Sellvyana Sangkek.
Pada kesempatan ini, ia mengucapkan selamat kepada para calon Anggota DPR jalur pengangkatan yang telah mengikuti proses ini dengan baik.
"Saya percaya, siapa pun yang terpilih nantinya akan menjadi representasi yang baik bagi masyarakat adat Moi dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Papua Barat Daya. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan dan kekuatan dalam menjalankan tugas dan amanah ini," demikian Dr. Sellvyana Sangkek.
Hadir dalam acara kegiatan, Ketua Dewan Adat Suku Besar Moi, Paulus Kaflok Sipay Safisa, S. Th., Ketua Panitia Seleksi (PANSEL) Provinsi Papua Barat Daya, Para tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda, Segenap peserta Musyawarah Adat Suku Besar Moi, Para calon Anggota DPR Papua Barat Daya jalur pengangkatan dari Kabupaten Sorong.
[Redaktur: Sandy]