Pada kesempatan terpisah, Kepala Perwakilan SKK Migas wilayah Papua & Maluku, Subagyo menyampaikan bahwa “Seluruh aktifitas untuk meningkatkan produksi gas bumi, yang merupakan projek pemerintah pusat yang dilakukan di Kabupaten Bintuni, dalam hal ini PSN Tangguh Train 3, telah dilaporkan kepada Kementerian ESDM akan selesai pada tahun 2023”.
“Selama proyek PSN tersebut berlangsung, banyak dukungan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat guna terus memastikan kelancaran dan keandalan penyelesaiannya, termasuk dukungan atas ketersediaan tenaga kerja, sesuai kebutuhan perusahaan yang telah dimiliki oleh daerah”, Jelas Subagyo.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Siap Layani Energi Mitra Global
“Selama PSN berlangsung, banyak juga masukan berarti bagi operator KKKS kami, yang didapatkan dari hasil koordinasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah, utamanya dalam memastikan keterbukaan informasi terkait ketenagakerjaan, hingga pada tahapan akhir kembalinya para pekerja, seperti yang didiskusikan dalam lokakarya ketenagakerjaan dimaksud,” tutup Subabgyo
Tangguh sustainability project manager bp Indonesia, Budy Hermawan menambahkan, “Kerjasama serta kolaborasi terus kami lakukan bersama dengan SKK Migas dan pemerintah daerah Provinsi Papua Barat untuk memastikan semua pihak mendapatkan informasi terkini dari perkembangan proyek Tangguh Train 3.
Salah satunya adalah melalui lokakarya ketanagakerjaan ini yang kami lakukan rutin setiap tiga bulan.”
Baca Juga:
SKK Migas Kalsul dan KKKS Kunjungi Kemenhub RI Pastikan Kelancaran Hulu Migas
Sejak mulai awal konstruksi sampai dengan awal November 2022, proyek Tangguh Train 3 melalui kontraktornya CSTS telah mempekerjakan lebih dari 5.400 pekerja asal Papua yang terdiri dari masyarakat asli (indigenous people), Teluk Bintuni, Fakfak, Sorong, Manokwari serta wilayah lain dari Provinsi Papua Barat termasuk lulusan dari Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni sebanyak 262 orang.
Selain itu, lebih dari 4.000 pekerja asal Papua telah mengikuti pelatihan mulai dari keterampilan komputer, Bahasa Inggris, Keselamatan kerja, dan pelatihan-pelatihan teknis lainnya.
Hal ini diharapkan juga dapat menjadi bekal pengalaman para pekerja setelah tidak lagi bekerja untuk proyek Tangguh Train 3.