Wahananews-Papua Barat | SKK Migas selaku Instansi Pemerintah yang ditugaskan untuk menjadi Managemen Operasional pada kegiatan hulu migas, bersama operator Kontrakor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bp melakukan lokakarya ketanagakerjaan proyek Tangguh Train 3.
Kegiatan ini melibatkan para pemangku kepentingan termasuk Gubernur Provinsi Papua Barat yang diwakili oleh Asisten-2, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Papua Barat, Teluk Bintuni, Fakfak, Manokwari dan Dinas Tenaga Kerja Kota Sorong, CSTS dan Subkontraktor di Makassar pada tanggal 17-18 November 2022.
Baca Juga:
Hari Anti Korupsi Sedunia, SKK Migas Pertahankan Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan
Lokakarya ini bertujuan untuk memberikan informasi terbaru terkait perkembangan proyek Tangguh Train 3 yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN), terutama berkaitan dengan kelaziman dalam setiap pelaksanaan projek yang mendekati penyelesaian, pemulangan pekerja (demobilisasi) menjadi bagian dari rencana kerja projek itu sendiri.
Dilaporkan bahwa hingga November 2022, kemajuan proyek ini telah mencapai lebih dari 98% rampung.
Adapun pekerjaan yang kini masih berlangsung dalam rangka penyelesaian proyek meliputi antara lain pemasangan dan pengetesan seluruh peralatan yang meliputi perpipaan, struktur besi/pipe rack, pemasangan instrumen dan peralatan listrik serta telekomunikasi, pekerjaan mekanikal, serta pekerjaan pre-commissioning/commissioning yang dikerjakan oleh pekerja berketerampilan khusus, bersertifikat dan mempunyai pengalaman di bidang minyak dan gas.
Baca Juga:
Kontrak EPCI Proyek Tangguh UCC Senilai Rp 56,5 Triliun Ditandatangani
Seiring dengan rampungnya sebagian besar pekerjaan, secara alamiah pun kebutuhan atas tenaga kerja berangsur-angsur berkurang hingga tidak ada lagi perekrutan tenaga kerja baru untuk proyek ini.
PJ Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw dalam sambutannya yang disampaikan oleh Assisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Papua Barat, Melkias Warinussa, SE. MH mengatakan “Adanya proyek Tangguh yang dilaksanakan di Papua Barat merupakan suatu kebanggaan bagi kita karena dengan adanya proyek ini telah dapat menyerap tenaga kerja baik lokal maupun nasional, meskipun penyerapannya dapat lebih dimaksimalkan.
Berkenaan dengan hal tersebut menjadi suatu pekerjaan besar bagi provinsi ini untuk menyiapkan sumber daya manusia yang lebih siap pakai dan berkualitas agar dapat mengisi berbagai lowongan jabatan yang tersedia.”