"Kita harus mendorong keterlibatan seluruh pihak dalam mendukung program pengentasan buta aksara ini, disaat negara dan pemerintah memiliki keterbatasan kemampuan dalam menjangkau dan melayani masyarakat terutama dalam pelayanan pendidikan. Oleh karena itu sangat tepat program pengetasan buta aksara ini menjadi perhatian kita bersama dalam berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," terangnya.
Papua Barat menurutnya, sudah selangkah lebih maju dengan hadirnya SMA Negeri Taruna Kasuari Nusantara, di situ sedang belajar putra-putri yang unggul yang berasal dari Papua Barat.
Baca Juga:
Tegakkan Hukum di Militer, Kepala Hukum Kodam XVIII/Kasuari Gelar Sidang Peradilan Militer
"Terima kasih kami ucapkan kepada pemerintah Provinsi Papua Barat, DPRD, MRPB yang lainnya yang telah memberikan perhatian dalam memajukan dan membangkitkan potensi SDM Anak Papua," ucap Lema.
Pelaksanaan program pengentasan buta aksara ini, diawali dengan pencanangan dan selanjutnya akan dilaksanakan pembekalan metode pengajaran kepada seluruh Babinsa dan prajurit yang terlibat sebagai guru baik di jajaran Kodim maupun Satgas yang sedang bertugas di wilayah Papua Barat.
Selanjutnya setelah pembekalan dan pelatihan selesai, para Babinsa dan prajurit terpilih tersebut akan memberikan ilmunya kepada anak-anak di wilayahnya masing-masing. Program ini juga dilaksanakan di sekolah minggu di gereja-gereja.
Baca Juga:
Pucuk Pimpinan Kodam Kasuari Berganti, Kini Dijabat Mayjen TNI Haryanto
Kegiatan ini turut dihadiri pejabat Kodam XVIII/Kasuari, PJU Polda Papua Barat, pejabat Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Manokwari, Ketua MRP PB, Dandim 1801/Manokwari, Ketua Persit KCK Daerah XVIII/Kasuari, Kepala Pengadaian, dan perwakilan Ormas dari LMA Papua Barat, Yayasan Terang Papua, Karang Taruna Papua Barat, Paguyuban Tiong Hoa serta masyarakat yang berada di sekitar pantai Bakaro. [hot]