Munculnya pasangan CERIA, Charles Imbir dan Reynold Bula, yang keduanya berasal dari agama Kristen, menjadi tanda bahwa masyarakat Raja Ampat mungkin siap untuk melangkah ke arah yang lebih progresif.
Mereka ingin menekankan bahwa esensi kepemimpinan terletak pada integritas, visi, dan keberpihakan kepada seluruh masyarakat, bukan semata-mata pada latar belakang agama.
Baca Juga:
Pasangan CERIA Ajak Masyarakat Raja Ampat Bersatu di Masa Tenang Pemilu
Sejarah pluralisme Raja Ampat justru menjadi landasan kuat bagi pasangan CERIA untuk mempromosikan kepemimpinan yang inklusif, yang mampu merangkul semua golongan tanpa diskriminasi.
Mereka berani mendobrak tradisi lama demi menghadirkan perubahan yang substansial. Raja Ampat, dengan kekayaan budayanya, selalu mampu beradaptasi dan berevolusi sesuai dengan perkembangan zaman.
Kehadiran pasangan CERIA menunjukkan bahwa, meskipun tradisi penting, kebutuhan untuk menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat lebih krusial.
Baca Juga:
Paslon CERIA Paparkan Strategi Hubungan Internasional untuk Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan di Raja Ampat
Dengan demikian, langkah CERIA bukanlah sebuah penolakan terhadap pluralisme, melainkan sebuah penegasan bahwa kepemimpinan sejati adalah tentang pengabdian kepada semua warga, tanpa memandang agama, suku, atau golongan.
Sejarah Raja Ampat yang pluralis mendukung narasi ini—bahwa perbedaan adalah kekuatan, dan pemimpin yang bijak adalah mereka yang dapat memanfaatkan keberagaman ini untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi semua.
[Redaktur: Hotbert Purba]