Noken digunakan oleh perempuan Papua untuk melakukan berbagai aktivitas, mulai dari berkebun, berdagang, hingga membawa bayi. Keunikan dari Noken adalah kemampuannya untuk membawa beban dalam jumlah banyak tanpa menyebabkan ketidaknyamanan.
Noken bukan sekadar kerajinan tangan, tetapi mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal yang mengedepankan keberlanjutan, keberagaman, dan peran perempuan dalam masyarakat.
Baca Juga:
Pembakaran Mahkota Cenderawasih Disoroti David Dimara, Mahasiswa University Of Florida US Asal Papua
Pembuatan Noken tidak hanya mempertahankan tradisi, tetapi juga memberdayakan perempuan Papua. Banyak perempuan yang bergantung pada Noken untuk meningkatkan perekonomian keluarga mereka.
Melalui kerajinan Noken, mereka mendapatkan pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Program-program pelatihan yang difasilitasi oleh pemerintah dan LSM lokal membantu para perempuan untuk mengembangkan keterampilan mereka dan memperkenalkan Noken ke pasar internasional, memperluas peluang ekonomi bagi mereka.
Baca Juga:
UNESCO Rekomendasikan Green Card Kaldera Toba, MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Kerja Keras Gubsu Sinergikan Seluruh Stakeholder Khususnya Pemkab se-Kawasan Danau Toba
Walaupun Noken sudah banyak diproduksi secara komersial, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menjaga otentisitas dan nilai budaya di balik Noken.
Seiring dengan perkembangan zaman, Noken kini digunakan tidak hanya oleh masyarakat adat tetapi juga oleh wisatawan sebagai cendera mata.
Oleh karena itu, penting untuk melibatkan generasi muda dalam proses pelestarian Noken agar warisan budaya ini tetap hidup dan relevan dengan zaman, tanpa kehilangan makna tradisionalnya.