Bagi orang Klabili pembangunan tidak dapat ditolak, tapi menjaga adat istiadat adalah keharusaan termasuk memastikan sumber daya alamnya aman dari kerusakan dan pencurian.
Oleh karena itu, sejak beberapa tahun belakangan, penduduk Klabili yang dimotori oleh pemuda-pemudi Klabili terus memperkuat diri mulai dari pemetaan wilayah adat hingga pengembangan ekonomi berbasis kearifan lokal.
Baca Juga:
Penjabat Bupati Tambrauw Lepas Kontingen Pesparawi
Beberapa yang sedang digarap oleh pemuda Klabili adalah mengembangkan dan mengelola wisata pemantauan burung.
Saat ini kampung Klabili telah memiliki jembatan pemantauan burung sepanjang 300 meter yang baru dibangun oleh dukungan pemerintah dan selesai pada tahun 2022.
Di lokasi ini pengunjung dapat melihat berbagai jenis burung, mulai dari jenis King Fisher hingga burung Cenderawasih.
Baca Juga:
Temui Forkopimda dan Prajurit Kodim 1810/Tambrauw, Pangdam Kasuari: Tanamkan NKRI Harga Mati
Selain mengelola objek wisata pemantauan burung, pemuda kampung Klabili juga mengembangkan rumah budaya atau dikenal dengan sanggar Salses.
Di sini para perempuan dan laki-laki Klabili mengembangkan berbagai kerajinan tangan sebagai wisata lainnya, beberapa yang telah disiapkan adalah koba-koba yang merupakan payung tradisionl berbahan daun pandan, noken dan manik-manik dan lain sebagainya.
Atraksi budaya yang sedang dikembangkan oleh penduduk Klabili adalah wisata kuliner tradisional.