Wahananews-Papua Barat | Kampung Klabili Distrik Selemkai, Kabupaten Tambrauw merupakan kampung yang berbatasan langsung dengan kabupaten Sorong.
Untuk mencapai kampung ini, dapat ditempuh dengan kendaaraan roda dua maupun empat dengan waktu tempuh dua jam perjalanan dari kabupaten Sorong.
Baca Juga:
Penjabat Bupati Tambrauw Lepas Kontingen Pesparawi
Kondisi jalan cukup baik, walaupun demikian di beberapa tempat masih banyak jalan yang mengalami kerusakan atau belum ditutupi aspal, karena masih dalam proses pemadatan.
Kampung Klabili mayoritas di huni oleh warga asli yang berasal dari Suku Moi, pola penghidupan masyarakat umumnya masih tradisional yang mengandalkan pertanian subsistem, meramu hasil hutan dan berburu.
Sejalan waktu, pembangunan telah membuat banyak perubahan mulai dari terbukanya ruang yang selama ini terisolasi hingga mudahnya mendapat dan menyampaikan data dan informasik dari satu tempat ke tempat lain.
Baca Juga:
Temui Forkopimda dan Prajurit Kodim 1810/Tambrauw, Pangdam Kasuari: Tanamkan NKRI Harga Mati
Pembangunan juga telah membuat aktivitas ekonomi mulai berjalan. Pembangunan telah mengubah pola hidup penduduk asli di Papua, tidak terkecuali penduduk klabili.
Namun tidak sedikit orang Papua melihat pembangunan sebagai ancaman bagi esktistensi keberadaannya secara adat dan budaya.
Mulai dari bentuk asimilasi hingga kehilangan akar budaya adalah sesuatu yang dirisaukan.