Papua-Barat.Wahananews.co, Manokwari - Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari memberi apresiasi kepada Panitia Pelaksana Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Keluarga Besar Saireri dengan tema "Saireri Bersatu, Hidup Rukun dan Damai" yang terselenggara di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat, Jumat (13/10/2023).
Apresiasi tersebut terkait kesempatan pihaknya memberikan presentase tentang Pengakuan Hak Masyarakat Adat dan Kontribusinya dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Berkelanjutan di Tanah Papua.
Baca Juga:
Catar Akpol tahun 2024, Putri Suku Oburauw Papua Barat ingin Mengabdi Lewat Polri
Sejatinya Panitia Pelaksana memberikan topik materi tentang Penguatan Identitas, Jati Diri dan Kapasitas Masyarakat Adat Rumpun Saireri (Yapen Waropen) di Kabupaten Kaimana, Provinsi Papua Barat.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari Yan Christian Warinussy, SH dalam keterangan tertulis kepada WahanaNews.co melalui pesan WhatsApp, Minggu (15/10/2023)
Dalam presentase tersebut pada Jum'at (13/10/2023), pihaknya menyampaikan bahwa sebagai kaum masyarakat adat migran di Kabupaten Kaimana, masyarakat adat rumpun Saireri dari Yapen dan Waropen sangat penting bersekutu dan berhimpun dalam wadah Ikatan Kerukunan.
Baca Juga:
Bupati Kaimana-Papua Barat Beri Kuliah Umum Satuan Praja Utama IPDN-Kemendagri
Sehingga masyarakat adat rumpun Saireri dapat efektif dan efisien ikut serta dalam proses pembangunan di daerah Negeri 1001 Senja Kaimana tersebut ke depan.
Lanjut Warinussy, dalam pengalaman selama ini, kontribusi masyarakat adat Saireri bagi eksistensi Kabupaten 1001 Senja Kaimana sudah demikian besar.
Baik semenjak Kaimana masih menjadi salah satu wilayah Kepala Pemerintahan Setempat (KPS) maupun sebagai wilayah Distrik dari Kabupaten Fakfak dahulu.
Maupun semenjak Kaimana menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) setelah dimekarkan dari kabupaten Fakfak. Beberapa orang tua dari marga asal Suku Saireri yang menjadi bagian dari sejarah diantaranya Warinussy, Taran, Kirihio, Rumi, dan Aninam.
Mereka ini telah meletakkan dasar yang kokoh bagi persaudaraan diantara suku-suku asli Kaimana dengan suku-suku migran asal Papua.
"Hubungan kekerabatan terjadi atas pola kawin mawin yang mempersatukan berbagai suku di Negeri 1001 Senja tersebut hingga hari ini," ujar Warinussy.
Itulah sebabnya kehadiran Ikatan Kerukunan Keluarga Besar Masyarakat Adat Rumpun Saireri di Kabupaten Kaimana menjadi kebutuhan mendesak saat ini.
Sebagai seorang Advokat dan atas nama LP3BH Manokwari, Ia memberikan dukungan bagi keberlangsungan lebih lanjut Ikatan Kerukunan Keluarga Besar Masyarakat Adat Rumpun Saireri di Kabupaten Kaimana ke depan.
"LP3BH Manokwari akan memberikan dukungan advokasi bagi segenap hal yang diperlukan dalam konteks perlindungan hak-hak masyarakat adat rumpun Saireri tersebut, baik dalam pelaksanaan pembangunan dalam arti yang seluas-luasnya," demikian Yan Christian Warinussy.
[Redaktur: Hotbert Purba]