Bahkan tidak jarang anggota TNI atau Polri yang berupaya melakukan pendekatan sosial tersebut turut menjadi sasaran bahkan meregang nyawanya akibat perbuatan KKB/KKSB.
Situasi seperti ini berulang kali terjadi dan terus terjadi di Tanah Papua yang telah diberkati Tuhan sejak tanggal 5 Februari 1855 (167 tahun lalu).
Baca Juga:
Ini Pernyataan Sikap Jaringan Damai Papua (JDP) Terkait Penembakan Yan Christian Warinussy di Manokwari
Menjelang peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-77 ini, JDP menyerukan pentingnya dilakukan Jedah Kemanusiaan sebagai langkah awal bagi dimulainya Dialog Damai diantara para pihak yang bertikai, termasuk rakyat sipil di Tanah Papua.
Presiden Joko Widodo sebagai salah satu Presiden terbaik saat ini ditantang untuk dapat memberi sebuah kado istimewa bagi rakyat Papua yang paling sering dia kunjungi di masa pemerintahannya.
Presiden segera dapat mengambil langkah penting bagi upaya penyelesaian dan mengakhiri konflik bersenjata di Tanah Papua yang diduga keras hanya memberi keuntungan bagi sekelompok kecil manusia tidak bertanggung jawab di Negeri Nyiur Melambai ini, ucap Warinussy.
Baca Juga:
Jaringan Damai Papua (JDP) Serukan kepada Semua Pihak yang Berkonflik di Tanah Papua Menempuh Jalan Damai
Sementara korban senantiasa berjatuhan dari hari lepas hari di pihak rakyat sipil, dan juga anggota TNI dan Polri yang mungkin dalam hatinya yang paling dalam ingin menghindari penugasan di Bumi Cenderawasih demi keluarganya masing-masing.
JDP ingin agar konflik bersenjata di Tanah Papua mesti segera diakhiri demi memberikan kedamaian bagi seluruh rakyat Papua dan Indonesia yang hidup dan berkarya di atas Tanah ini.
JDP yakin dan senantiasa percaya bahwa tindakan mengangkat senjata tidak akan pernah mengakhiri konflik dimanapun di muka bumi ini, kecuali berdialog secara damai dan berkelanjutan demi segera menyudahi bahkan mengakhiri konflik tersebut sebagaimana yang sudah berlangsung lebih dari 50 tahun di Tanah Papua. [hot]