Sehingga dapat dipastikan motif peristiwa hukumnya serta sebab yang melatarbelakangi peristiwa tersebut serta siapa yang dapat dimintai pertanggungjawaban hukumnya.
Justru yang terjadi adalah saling melempar penyataan klaim posisi korban serta tudingan yang parsial mengenai siapa yang diduga bertanggung jawab dalam peristiwa tersebut, terangnya.
Baca Juga:
Ini Pernyataan Sikap Jaringan Damai Papua (JDP) Terkait Penembakan Yan Christian Warinussy di Manokwari
Termasuk dalam peristiwa tertembaknya mantan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) Papua beberapa waktu lalu. Maupun ketika tewasnya salah satu anggota Brimob bernama Diego Rumaropen di Kabupaten Jayawijaya, Papua belum lama ini.
Lanjut Warinussy, JDP juga melihat bahwa konflik yang telah berlangsung cukup lama, kurang lebih 50-an tahun hingga saat ini turut dipicu akibat adanya praktek jual beli senjata api dan amunisi secara melawan hukum dan ikut melibatkan sejumlah oknum anggota TNI dan Polri serta rakyat sipil di Tanah Papua.
Ratusan senjata api dari jenis rakitan hingga senjata api otomatis moderen diduga nyaris telah beredar hingga dimiliki personil TPN PB di hutan-hutan Tanah Papua.
Baca Juga:
Jaringan Damai Papua (JDP) Serukan kepada Semua Pihak yang Berkonflik di Tanah Papua Menempuh Jalan Damai
Terbukti terakhir ini seringkali korban tewas sia-sia dari anggota TNI dan Polri maupun rakyat sipil diduga ditembak dari jarak yang sangat jauh.
Pihak TNI dan Polri telah memulai langkah yang lebih soft dengan mendekati aparat kampung maupun tokoh masyarakat di wilayah konflik tersebut.
Tapi belakangan pihak yang didekati oleh TNI dan Polri harus mengalami penyiksaan bahkan meregang nyawa karena diduga dilakukan oleh TPN PB yang disebut KKB/KKSB oleh TNI dan Polri.