"Inilah yang menjadikan Papua Barat Daya rentan terhadap upaya pihak-pihak radikal yang berupaya memecah belah masyarakat melalui propaganda terorisme dan radikalisme," urainya.
Sambungnya, tantangan spesifik di Papua Barat Daya memiliki potensi luar biasa untuk berkembang menjadi salah satu wilayah penting dalam pembangunan nasional. Namun, potensi tersebut harus dilindungi dari ancaman yang dapat merusak tatanan sosial yang sudah ada.
Baca Juga:
Derap Pembangunan 23 Tahun Otsus di Papua, Refleksi dan Capaian di Papua Barat Daya
Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan pembentukan Forum Koordinasi Pencegahaan Terorisme (FKPT) Papua Barat Daya yang digelar pada 24-27 September 2024. (Foto: WahanaNews/Istimewa)
Beberapa tantangan spesifik yang dihadapi Papua Barat Daya dalam konteks pencegahan terorisme antara lain:
1. Keragaman Sosial Budaya Papua Barat Daya adalah rumah bagi berbagai suku, agama, dan kelompok masyarakat dengan nilai-nilai dan tradisi yang berbeda. Meskipun keberagaman ini adalah kekuatan, namun dalam situasi tertentu, hal ini bisa menjadi faktor kerentanan. Pihakpihak radikal sering memanfaatkan perbedaan ini untuk menyulut konflik yang pada akhirnya dapat berkembang menjadi tindakan terorisme.
Baca Juga:
Upaya Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Papua Barat Daya, Ini Peran Kesbangpol dan FKPT
2. Tantangan Geografis Kondisi geografis yang berupa kepulauan dan daerah-daerah terpencil membuat pengawasan terhadap penyebaran paham radikalisme menjadi sulit. Akses yang terbatas ke beberapa daerah dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal untuk membangun jaringan atau basis operasi.
3. Penyebaran Ideologi melalui Media Sosial di era digital ini, salah satu tantangan besar adalah penyebaran ideologi radikal melalui platform media sosial. Masyarakat, terutama generasi muda, menjadi target utama kelompok teroris untuk menyebarkan ideologi kekerasan. Tanpa literasi digital yang memadai, banyak masyarakat yang dapat dengan mudah terpengaruh oleh narasi radikal.
4. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi Meskipun Papua Barat Daya memiliki sumber daya alam yang melimpah, ketimpangan sosial dan ekonomi masih menjadi masalah yang serius. Kelompok teroris sering memanfaatkan situasi ini untuk menarik simpati masyarakat yang merasa terpinggirkan, sehingga mereka lebih rentan terpapar radikalisme.