Kesbangpol dan FKPT bisa bekerja sama dengan lembaga pendidikan untuk menyusun kurikulum khusus terkait pencegahan radikalisme.
Selain itu, penggunaan media sosial sebagai alat kampanye positif harus dioptimalkan untuk menjangkau lebih banyak audiens.
Baca Juga:
Resmi Jabat Kepala BNPT, Ini 3 Kebijakan yang Akan Dijalankan Komjen Rycko Amelza Dahniel
Kolaborasi dengan Tokoh Masyarakat dan Agama Papua Barat Daya memiliki memiliki peran vital dalam menyebarkan pesan damai dan toleransi.
Kesbangpol dan FKPT perlu terus meningkatkan kemitraan dengan tokoh agama dan masyarakat, melalui dialog lintas agama, diskusi terbuka, dan kegiatan bersama yang memperkuat rasa persatuan dan kebhinekaan .
"Radikalisme dan terorisme adalah ancaman serius yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan masyarakat, terutama di daerah-daerah seperti Papua Barat Daya yang kaya akan keragaman sosial dan budaya. Pembentukan FKPT oleh BNPT adalah langkah penting dalam menangkal radikalisme di tingkat daerah. Kesuksesan upaya ini sangat tergantung pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh lokal. Kesbangpol berperan sebagai katalisator dalam menciptakan kebijakan dan program-program yang mendukung ketahanan masyarakat terhadap paham radikal. Melalui pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan kolaborasi yang kuat, Papua Barat Daya diharapkan dapat menjadi wilayah yang aman dan bebas dari radikalisme serta terorisme," demikian Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Papua Barat Daya, Sellvyana Sangkek.
Baca Juga:
Usai Insiden Bom Astanaanyar, BNPT Evaluasi Deradikalisasi Menyeluruh
[Redaktur: Amanda Zebahor]