Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi jenis Arabika memiliki kadar kafein lebih rendah dibandingkan Robusta. Kadar keasamannya (acidity) juga lebih rendah. Karenanya, jenis Arabika dipandang lebih aman bagi lambung.
Kadar asam dalam kopi juga bisa diminimalisasi dengan cara memanggangnya secara sangat lambat, atau menyela proses roasting-nya.
Baca Juga:
Dukung UMKM, Kapolda Papua Tengah Bersama Forkopimda Puncak Jaya Kunjungi Perkebunan Kopi Mulia
Hasilnya, kopi akan tetap kaya rasa, namun tidak akan menimbulkan asam lambung meningkat.
Bisa juga dengan menambah es ke dalam minuman kopi. batu tersebut dapat lebih mengencerkan konsentrat di dalam kopi sehingga rasanya tidak terlalu pekat.
2. Proses pembuatan kopi
Baca Juga:
Kota Palembang Luncurkan Satuko, Program Inovatif Kurangi Sampah Plastik
Penyeduhan kopi secara manual dipandang lebih cocok bagi penderita maag untuk meminimalisasi kadar CO2 dan kafein.
Kita juga harus pandai memilih kopi dark roast. Semakin gelap tingkat roasting-nya, akan semakin rendah pula kadar asamnya. Selain itu, kopi dark roast juga cenderung memiliki kadar kafein lebih rendah, sehingga tak memicu produksi asam di perut.
Dark roast sendiri adalah biji kopi yang sudah melalui proses sangrai yang memiliki ciri biji kopi tua bahkan kehitaman dengan tekstur berminyak pada seluruh biji.