Hal ini untuk memastikan bibit pala yang diusahakan berasal dari kebun BPT yang memliki hak paten yang sudah di validasi.
Harapannya dengan jaminan ini, memudahkan untuk dilakukan sertifikasi bibit oleh balai benih yang memiliki kewenangan penuh untuk pemberian label sertifikasi.
Baca Juga:
Panen Bersama Kelompok Keluarga Samai, Widhi Asmoro Jati Apresiasi Petani Penjaga Mutu Pala Fakfak
Lanjutnya, Dinas Perkebunan juga mengawasi peredaran benih yang dijual antar wilayah bekerjasama dengan karantina termasuk pengadaan bibit pala tomandin oleh instansi yang memberikan stimulan bantuan kepada masyarakat petani pala baik untuk kepentingan budidaya pala.
"Pelestarian dan konservasi lahan dengan membentuk tim pengawasan penangkaran dan penjualan antar wilayah bahkan penjualan bibit dikenakam retribusi daerah sebesar 1.000,- per pohon bibit yang langsung di setor ke khas daerah sebelum mendapat rekomendasi izin peredaran dan karantina," terang Widhi.
Harapannya dapat terjaga indikasi geografis pala Tomandin yang telah menjadi hak kekayaan intelektual (HAKI) Kabupaten Fakfak dan nilai tambah bagi daerah yang akan dikembalilan dalam bentuk layanan publik.
Baca Juga:
Retribusi Pala Capai Rp282 Juta Masuk Kas Daerah Fakfak Sampai Akhir September 2025
[Redaktur: Hotbert Purba]