PAPUA-BARAT.WAHANANEWS.CO, Fakfak - Pemerintah Kabupaten Fakfak melalui Dinas Perkebunan Fakfak mulai merealisasikan program pengembangan Pala Unggul seluas 200 hektar, yang didukung melalui Anggaran Biaya Tambahan (ABT) APBN tahun 2025.
Program ini mencakup pendistribusian bibit pala unggul serta edukasi teknis penanaman kepada petani melalui skema peminatan langsung. Petani yang berminat diwajibkan menyiapkan lahan secara mandiri sebelum mendapatkan bantuan.
Baca Juga:
Bimtek Budidaya Tanaman Pala Tomandin Fakfak untuk Anak Milenial Usia Sekolah, Perkuat Brand Image Pala Unggul Fakfak
Pelaksanaan program tahun ini melibatkan 29 Kelompok Tani dengan total 200 Calon Petani Calon Lahan (CPCL) yang tersebar di 9 distrik, yakni Fakfak, Fakfak Tengah, Furwagi, Teluk Patipi, Wartutin, Kokas, Kramongmongga, Kayauni, dan Fakfak Timur.
Skema peminatan langsung memastikan bahwa bantuan bibit benar-benar diberikan kepada petani yang siap lahan, memiliki komitmen, serta mampu mengikuti rekomendasi teknis penanaman.
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, saat mendampingi tim BBPPT Ambon yang mengawal langsung pelaksanaan program tersebut.
Baca Juga:
Penerimaan Retribusi Pala Meningkat pada Masa Panen
Ia menjelaskan bahwa bantuan pusat yang di-sharing bersama pemerintah daerah memiliki nilai kurang lebih Rp1,3 miliar.
Dana tersebut dialokasikan untuk insentif kerja petani (HOK) serta penyediaan 24 ribu bibit pala unggul yang langsung diserahkan kepada 200 CPCL penerima manfaat.
Program ini menjadi bagian penting dari dukungan pemerintah pusat terhadap pengembangan perkebunan pala di Kabupaten Fakfak, sekaligus memperkuat Program Danantara sebagai inisiatif strategis nasional untuk mempercepat hilirisasi komoditas unggulan.
"Melalui sinergi pusat–daerah, program ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk perkebunan, mendorong industrialisasi, serta memperkuat kesejahteraan petani dan pelaku usaha sektor strategis." kata Widhi Asmoro Jati dikutip Kamis (21/11/2025).
Sambungnya, dengan terealisasinya bantuan 200 hektar pala unggul ini, Fakfak mengambil peran penting dalam pengembangan komoditas pala sebagai prioritas nasional.
"Program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas dan kualitas pala, tetapi juga mendukung pembangunan rantai nilai hilir yang lebih kuat sehingga menjadikan pala sebagai komoditas strategis yang mampu memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat," demikian Widhi Asmoro Jati.
[Redaktur: Hotbert Purba]