Papua-Barat.WahanaNews.co, Fakfak - Bertempat di Lapangan Apel Makodim 1803/Fakfak, Komandan Korem 182/Jazira Onim, Kolonel Inf Aswin Kartawijaya pimpin upacara bendera 17 September 2024, Selasa (17/9/2024).
Amanat tertulis Pangdam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI Haryanto yang dibacakan Komandan Korem 182/Jazira Onim, Kolonel Inf Aswin Kartawijaya mengingatkan kepada seluruh prajurit & PNS Kodam XVIII/Kasuari bahwa upacara bendera adalah salah satu cara untuk menanamkan dan menguatkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme di hati setiap prajurit dan PNS TNI.
Baca Juga:
Ini 2 Poin Amanat Panglima TNI Dibacakan Danrem 182/JO
"Dengan menghormati bendera negara, kita menunjukan komitmen dan kesetiaan kita terhadap bangsa dan negara," kata Pangdam dalam amanatnya.
Ia mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi yang ditunjukkan oleh seluruh prajurit dan PNS Kodam XVIII/Kasuari selama bertugas yang terus berupaya memberikan darmabakti terbaiknya pada bangsa dan negara.
“Prestasi itu manis yang pahit itu jalan untuk menggapainya, butuh tekad dan nekad dengan cara yang luar biasa. Semangat dan pantang menyerah yang menjadi kuncinya," ujar Pangdam Kasuari.
Sebentar lagi akan menghadapi Pilkada Serentak Tahun 2024. Untuk Itu, ada beberapa hal penekanan yang perlu saya sampaikan untuk di pedomani dan
dilaksanakan selama pelaksanaan Pilkada.
Pertama,
Baca Juga:
Netralitas TNI Jadi Materi Utama Penyuluhan Kakumrem 182/JO Fakfak
Prajurit dan PNS jajaran Kodam XVIII/Kasuari harus tetap netral, tidak memihak dan tidak memberi dukungan kepada parpol maupun paslon,
tidak memberikan fasilitas sarana dan prasarana milik Kodam XVIII/Kasuari untuk kegiatan politik/kampanye.
Kedua,
Keamanan dan ketertiban harus menjadi prioritas utama. "Saya mengimbau kepada seluruh prajurit jajaran Kodam XVIII/Kasuari untuk bekerja sama dengan Polri, dan pihak terkait dalam menjaga stabilitas keamanan selama proses Pilkada.Langkah-langkah preventif danresponsif harus diambil untuk mengantisipasi segala bentuk potensi kerusuhan atau konflik," tegas Pangdam.
Ketiga,
Prajurit harus menghindari tindakan yang dapat memprovokasi atau meningkatkan ketegangan. Setiap interaksi dengan masyarakat harus dilakukan dengan sikap yang profesional dan mengedepankan pendekatan persuasif.
Keempat,
Seluruh prajurit harus mematuhi aturan dan prosedur yang telah ditetapkan dalam pengamanan Pilkada. Ketaatan terhadap SOP (Standar
Operasional Prosedur) dan instruksi yang diberikan adalah kunci untuk memastikan pelaksanaan tugas yang efektif dan sesuai dengan hukum.
Kelima,
Dalam era digital ini, informasi dapat tersebar dengan sangat cepat. Kita harus waspada terhadap penyebaran hoaks dan berita palsu yang dapat mempengaruhi opini publik dan menciptakan ketegangan.
"Saya percaya bahwa dengan komitmen dan profesionalisme yang tinggi, kita akan dapat melaksanakan tugas pengamanan pilkada dengan baik dan memastikan bahwa proses demokrasi berjalan dengan lancar dan aman," demikian amanat Pangdam XVIII/Kasuari Mayor Jenderal TNI Haryanto.
[Redaktur: Hotbert Purba]